COLORADO - Akibat penyakit langka yang dideritanya, kulit seorang bocah di Colorado, Amerika Serikat, mengeras seperti batu.

Dikutip dari kumparan.com, dilaporkan Live Science, bocah bernama Jaiden Rogers yang berusia 12 tahun itu terkena sindrom kulit kaku. Jaiden didiagnosis mengidap penyakit ini pada awal 2013, ketika ayahnya menemukan sebuah gumpalan keras di paha kanan Jaiden.

Menurut laporan People, penyakit itu telah menyebar hingga ke panggul, perut, dan punggungnya. Bahkan penyakit itu mulai menyebar ke dadanya, dan diduga dapat mengganggu pernapasannya.

Dijelaskan oleh Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD), sindrom kulit kaku menyebabkan kulit seseorang untuk mengeras serta menebal. Pengerasan ini dapat membuat seseorang menjadi sulit berjalan, bahkan jika penyakit sampai ke bagian sendinya, ada kemungkinan orang itu tidak lagi bisa menggerakan sendinya tersebut.

Biasanya sindrom ini menyerang sendi-sendi besar, seperti bahu, siku, dan juga lutut. Jika didiamkan, semakin lama sindrom ini akan semakin memburuk.

Dijelaskan juga bahwa sindrom ini dapat mempengaruhi kemampuan bernapas seseorang. Simtom lainnya adalah rambut rontok, kehilangan lemak tubuh, skoliosis, lemah otot, lambatnya pertumbuhan, dan juga kependekan.

Kondisi menyakitkan dan mengerikan ini disebabkan oleh mutasi genetik di gen FBN1. Gen tersebut memiliki tugas mengatur keberadaan protein fibrillin-1.

Fibrillin-1 sendiri adalah protein yang membantu kulit elastis dan membuat ligamen serta pembuluh darah bisa meregang.

Sedihnya, belum ada pengobatan yang bisa menghilangkan simtom kulit kaku. Biasanya penderita diarahkan melakukan terapi fisik untuk menghadapi masalah gerakan sendi.***