JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun daerah irigasi (DI) di Sawah Laweh Tarusan, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. ''Kami harapkan pembangunan DI Sawah Laweh Tarusan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Sumatera Barat untuk mendukung ketahanan pangan nasional,'' kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Ahad (8/7/2018), seperti dikutip dari sindonews.com.

Pembangunan akan meningkatkan kontinuitas suplai air pada areal sawah yang sudah ada seluas 2.023 hektare (ha) yang saat ini masih sawah tadah hujan. Areal pertanian eksisting dibangun tahun 1982 dengan sistem pompa. Namun karena tingginya biaya operasional pompa, petani tidak menggunakannya lagi dan memilih mengandalkan air hujan.

Selain mengoptimalkan lahan yang sudah ada, pembangunan irigasi akan menambah luasan area potensial yang bisa dikembangkan seluas 1.250 ha.

DI Sawah Laweh Tarusan memanfaatkan debit Sungai Batang Tarusan secara gravitasi dengan cara membangun bendung 9,3 km di bagian hulu. Debit rata-rata yang dapat dihasilkan dari bendung adalah sebesar 9,12 m3/detik.

Hal ini dimungkinkan karena Kabupaten Pesisir Selatan merupakan wilayah perbukitan yang dialiri 18 sungai dengan 11 sungai besar dan 7 sungai kecil.

Kepala BWS Sumatera V Maryadi Utama mengatakan, jaringan irigasi Sawah Laweh Tarusan akan mengairi areal pertanian di 10 nagari yang berada di Kecamatan Koto XI Tarusan. Pembangunan dilakukan secara bertahap yang terbagi dalam tiga kegiatan, yakni Pembangunan Bendung & Bangunan Pelengkap dengan kontrak tahun jamak sejak tahun 2013 hingga Februari 2018 oleh kontraktor PT Adhi Karya dengan nilai Rp107 miliar.

Kemudian tahun 2018 dilanjutkan dengan kontrak tahunan pembangunan jaringan irigasi utama dan bangunan irigasinya sepanjang 34,8 km. Pengerjaannya dibagi dua yakni sepanjang 8,2 km dan 40 buah bangunan irigasi dikerjakan oleh PT Ashfri-Cipako (KSO) dengan nilai kontrak Rp77 miliar.

Selain itu, pembangunan jaringan utama sepanjang 26,6 km dan 44 bangunan irigasi dikerjakan oleh PT Haka Utama dengan nilai kontrak Rp60 miliar.  Pekerjaan-pekerjaan tersebut ditargetkan rampung pada bulan Desember 2018.***