JAKARTA - Pada perdagangan Rabu (23/5) sore, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup semakin ambruk, Rp14.202/USD.

Dikutip dari sindonews.com, pelemahan Rupiah yang tak terbendung mengiringi kejatuhan Poundsterling ke level terendah sepanjang tahun ini saat inflasi Inggris menyusut.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah berakhir anjlok pada level Rp14.202/USD atau memburuk dibanding penutupan sebelumnya Rp14.133/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.131-Rp14.210/USD.

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah bertengger ke level Rp14.209/USD untuk melanjutkan tren negatif dari penutupan kemarin Rp14.142/USD. Pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp14.143-Rp14.213/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, Rupiah sore ini berada pada level Rp14.202/USD. Posisi tersebut memperlihatkan Rupiah terjun bebas ke zona merah dari sebelumnya Rp14.133/USD.

  Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, Rupiah berada pada jalur pelemahan di level Rp14.192/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.178/USD.

Di sisi lain, poundsterling merosot ke level terendah di 2018 setelah inflasi Inggris lebih lemah dari perkiraan untuk membuat Bank of England (BoE) diragukan bakal menaikkan suku bunga tahun ini. Tercatat inflasi tahunan turun menjadi 2,4% atau terlemah sejak Maret 2017.

Poundsterling terkapar usai kehilangan 0,6% menjadi 1,3347 saat berhadapan dengan USD, atau menjadi yang terendah sejak 21 Desember. Kekhawatiran tentang Brexit dan data ekonomi yang melemah membuat pasar meragukan kenaikan suku bunga acuan.***