JAKARTA - Pada perdagangan Senin (21/5/2018) sore, nilai tukar rupiah makin anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (USD), ditutup mendekati level Rp14.200/USD. Dikutip dari sindonews.com, kejatuhan rupiah terjadi saat USD melesat ke level tertinggi lima bulan seiring meredanya tensi perdagangan Amerika Serikat dan China yang sempat memanas.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah berakhir ambruk hingga ke level Rp14.180/USD atau jatuh cukup dalam dibanding penutupan sebelumnya Rp14.150/USD. Rupiah sepanjang awal pekan ini bergerak pada level Rp14.148-Rp14.198/USD.

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah merosot menjadi Rp14.190/USD untuk melanjutkan tren negatif dari penutupan akhir pekan kemarin Rp14.156/USD. Pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp14.175-Rp14.203/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini terpantau ambruk parah ke level  Rp14.190/USD bila dibandingkan Jumat kemarin yang menutup sesi Rp14.150/USD . Posisi tersebut memperlihatkan rupiah masih tak bertenaga dalam beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berada pada jalur pelemahan di level Rp14.176/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya terhadap USD dibandingkan sebelumnya  Rp14.107/USD.

Di sisi lain, dolar mencapai level tertinggi lima bulan pada hari Senin setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan perang perdagangan AS-China berhenti sementara. Hal ini persetujuan mereka untuk menangguhkan penerapan tarif impor tinggi yang berpotensi menimbulkan perang dagang.

Terhadap enam mata uang utama lainnya seperti dilansir Reuters, USD naik di atas 94 untuk pertama kalinya sejak akhir Desember 2017. Pasar mata uang dikejutkan, lantaran dolar menguat dalam beberapa pekan terakhir hingga naik 5,4% hanya dalam waktu satu bulan.

Hal tersebut emnjadi keuntungan terbesar mata uang sejak kuartal terakhir 2015, ketika Federal Reserve mempersiapkan kenaikan suku bunga pertamanya sejak krisis keuangan tahun 2008. Sedangkan poundsterling merosot setengah persen menjadi 1,3412 terhadap USD atau terendah sejak 28 Desember.***