SURABAYA - Teror bom yang terjadi di sejumlah tempat di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, pada Ahad (13/5) dan Senin, merenggut 25 jiwa. Dua belas orang tewas sebagai korban, sedangkan 13 lainnya yang tewas merupakan pelaku bersama anak-anaknya.

Dikutip dari merdeka.com, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Timur, Senin (14/5), mengatakan, satu keluarga terduga pelaku tewas meledakkan diri di tiga gereja Surabaya. Yakni Dita, pelaku yang meledakkan diri di GPPS Pantekosta. Lalu dua orang anak lelakinya yang meledakkan diri di Gereja Santa Maria. Kemudian Puji Kuswati yang meledakkan diri di GKI Diponegoro dengan membawa dua anak perempuannya.

Empat pelaku lainnya tewas meledakkan diri di Mapolrestabes Surabaya. Tiga pelaku tewas dalam penggerebekan Ahad malam di Rusunawa Wonocolo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

''Ada 9 yang ditangkap hidup tersebar di Sidoarjo dan Surabaya,'' kata Frans Barung.

Sementara 12 warga menjadi korban tewas dalam ledakan di dua gereja di Surabaya. Lima korban tewas akibat ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya.

Sedangkan 7 lainnya tewas akibat ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, Surabaya.

Korban luka-luka akibat serangkaian teror bom di Surabaya dan Sidoarjo mencapai 55 orang.

Seperti diketahui, tiga teror bom terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Pengeboman pertama terjadi pukul 07.13 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya,Minggu (13/5). Kemudian disusul ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno. Terakhir di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro.

Malam hari sekitar pukul 21.20 WIB, bom lain meledak di rusunawa kawasan Wonocolo, Sidoarjo. Tiga orang yang diduga pelaku tewas yaitu Anton (47) beserta istrinya, Puspita Sari (47), dan anak pertamanya, LAR (17).

Senin (14/5) pagi sekitar pukul 08.50 WIB, Surabaya kembali diguncang bom. tepatnya di depan Polrestabes Surabaya. Polisi menyebut aksi ini dilakukan empat pelaku yang berboncengan dua motor. Keempatnya meninggal.***