KUALA LUMPUR - Perdana Menteri terpilih Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan akan meninjau ulang perjanjian perniagaan dengan China dan pinjaman dari Negara Tirai Bambu tersebut yang dianggap merugikan Malaysia.

''Apa yang meresikokan kami adalah pinjaman yang dibuat kerajaan. RM55 triliun hanya untuk Rel Pantai Timur dan juga pinjama-pinjaman lain yang mana akan menjadi beban besar kepada negara,'' ucapnya seperti dikutip dari tribunnews.com yang dilansir astro AWANI, Kamis (10/5/2018).

''Sebuah negara yang bertanggung jawab harus mencoba untuk mengurangi pinjaman atau ia akan menjadi kambing hitam,'' lanjut dia.

Selain itu, Pakatan Harapan (PH) menolak berita palsu dan peraturan tentang Anti berita palsu juga akan dikaji ulang untuk keperluan perundang-undangan.

''Kami tidak ingin berita palsu. Tapi sudah pasti kami akan mengkaji peraturan tersebut apakah ada indikasi melawan berita palsu atau hanya untuk kepentingan politik,'' ujar Mahathir.

''Untuk sekarang, apa yang kami lihat terhadap peraturan itu bertujuan untuk menutup mulut lawan politik,'' tambahnya.***