KLATEN - Juwariyah (60), warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, ditemukan tewas dengan kepala terpisah dari lehernya. Juwariyah diduga dipenggal anak kandungnya, Dwi Budiyanto (33), menggunakan sabit, Minggu (29/4) malam. Dikutip dari merdeka.com, sehari sebelum peristiwa itu terjadi, pemuda yang disebut-sebut menderita gangguan jiwa tersebut mengaku ingin bunuh diri. Kepada saudara sepupunya dia juga selalu bilang mencium aroma bunga.

''Bau kembang, bau kembang. Dia selalu bilang begitu kalau ditanya. Dia sehari sebelumnya juga bilang ke sepupunya kalau mau bunuh diri,'' ujar Kasatreskrim Polres Klaten AKP Suardi Jumaing, Senin (30/4).

Hanya saja karena warga sekitar dan kerabat menganggap Budiyanto mengalami gangguan jiwa, tak ada yang menghiraukan omongan tersebut. Sehari setelahnya, barulah warga dikejutkan peristiwa pembunuhan Juwariyah.

Lebih lanjut Kasatreskrim mengatakan, usai memenggal kepala ibu kandungnya, pelaku sempat mendatangi warga untuk menceritakan peristiwa tragis yang menimpa orang tuanya.

''Sejak kejadian, dia cerita ke tetangga sebelah, dia bilang 'kok ibu saya kepalanya pisah dengan badannya. Setelah bapaknya melaporkan ke tetangganya. Dan datanglah para tetangga,'' jelasnya.

''Saat ditanya siapa pembununya dia selalu bilang bau kembang, bau kembang dan bau kembang. Keluarga juga sudah yakin pelakunya dia, karena dia ada di situ dan tangannya masih berlumuran darah,'' imbuhnya.***