Pengalaman Shannon Hubbard, ibu asal Australia, dalam memilih kontrasepsi mungkin bisa jadi pelajaran. Shannon baru saja melahirkan anak ketiganya dan ia ingin menunda kehamilan.

Dengan memiliki 3 anak usia 5 tahun, 3 tahun dan 8 bulan, Shannon masih ingin fokus merawat anak-anaknya. Untuk itu ia pun berkonsultasi dengan dokter kandungannya terkait jenis kontrasepsi yang paling tepat untuknya.

" Dokter kandunganku menyarankan untuk menggunakan IUD yang mengeluarkan semacam hormon pada rahim dan bisa mencegah kehamilan selama 5 tahun. Menurutnya IUD tersebut lebih efektif daripada pil yang sebelumnya aku gunakan," ujar Shannon seperti dikutip dari KidSpot.

Segera setelah IUD dipasang, Shannon mengalami flek yang menurut dokter merupakan hal wajar di pemakaian awal. Sang dokter mengungkap kalau flek berupa bercak darah itu akan mereda.

Tapi yang terjadi pendarahan malah semakin hebat dan Shannon pun diminta untuk ke unit gawat darurat oleh sang dokter.

" Darah memenuhi seluruh pakaianku, bahkan membanjiri kursi roda yang aku duduki. Dokter pun langsung menjadwalkan operasi untuk menghentikan pendarahan tapi tak berhasil," ungkap Shannon.

Ia pun sempat menjalani perawatan intensif dalam kondisi setengah sadar dengan darah yang terus mengalir. Ruangan kamarnya dipenuhi alat dan staf medis. Operasi pun dilakukan lagi hingga tiga kali.

" Aku tak tahu sebanyak apa aku kehilangan darah, tapi saat itu level hemoglobinku hanya 43 padahal normalnya 140. Aku juga mendapa transfusi darah sebanyak 17 kantung di mana tiap kantung berisi 240 ml," kata Shannon.