JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yang hadir dalam acara Annual Investment Meeting (AIM) untuk menawarkan proyek-proyek infrastruktur strategis ke pasar global.

AIM adalah suatu forum investasi internasional yang diselenggarakan atas prakarsa Menteri Ekonomi United Arab Emirates, di Dubai World Trade Centre, pada 9-10 April 2018.

Dikutip dari merdeka.com, Bambang Brodjonegoro menjelaskan, dalam Forum AIM tersebut, sejumlah investor menanyakan secara detil beberapa proyek infrastruktur Tanah Air. Tercatat dua hal penting, yaitu instrumen financial dan organisasi yang ada di Indonesia dinilai memadai untuk menarik investor asing.

''Selama ini yang masuk ke Indonesia adalah korporasi yang secara financial kuat dan sudah memiliki pengalaman di Indonesia. Melalui pendekatan baru, terutama dalam infrastruktur dan pembangunan kawasan, sejumlah investor langsung berminat karena mendapatkan informasi yang memadai tentang berbagai proyek,'' kata Menteri Bambang di Jakarta, Jumat (13/4).

Bambang menambahkan, para investor membutuhkan mitra lokal sebagai mitra kerja. Dalam konteks ini, kata Bambang, pemerintah perlu segera memfasilitasi dengan memberikan jawaban ketika para investor menanyakan mitra lokal yang bisa diajak bekerja sama.

Selain itu, pengetahuan tentang peluang investasi di Indonesia juga masih menjadi masalah. Untuk itu, Bambang berharap ketika berpromosi investasi, semua pihak telah memiliki data mitra lokal yang bisa diajak berbisnis dalam berbagai proyek.

Mitra lokal yang potensial, kata Bambang, segera diajak untuk bersama-sama berpromosi karena bahasa antarpengusaha lebih jelas dibandingkan dengan birokrat atau pemerintah.

''Mitra lokal telah menjadi kebutuhan dalam menjalin komunikasi dengan calon investor. Beberapa korporasi meminta agar mitra lokalnya adalah BUMN,'' ujar Bambang.

Dalam Forum AIM yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah dan investor dari negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika, Menteri Bambang menjadi pembicara pada sesi 8 bertajuk 'Public Private Partnership for Public Infrastructure Development' dan memaparkan peluang investasi di Indonesia.

Indonesia merupakan pasar ekonomi yang potensial di Asia. Berdasarkan sumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia berada pada peringkat 15 dalam perekonomian dunia. Berdasarkan sumber dari PWC, Indonesia berada di peringkat ke-4 dalam perkembangan infrastruktur.

Indonesia juga masuk dalam 3 besar negara tujuan investasi yang menarik di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi dan stabil mencapai 5,4 persen pada tahun 2018.

''Hingga saat ini, realisasi investasi United Arab Emirates di Indonesia berada di peringkat ke-27, yang meliputi sektor pertanian, perhotelan, transportasi, kawasan industri, dan telekomunikasi,'' jelas Menteri Bambang.

Paparan lain yang disampaikan adalah skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) sebagai alternatif pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur publik di Indonesia.

Saat ini terdapat 19 sektor yang dapat dikerjasamakan Pemerintah Indonesia melalui skema KPBU, meliputi sektor konektivitas, perkotaan, dan sosial.

Kementerian PPN/Bappenas telah menginisiasi terbentuknya Kantor Bersama KPBU (PPP Joint Office) sebagai one stop service dan menjadi forum koordinasi antar pemangku kepentingan KPBU di tingkat pemerintah pusat yang beranggotakan tujuh Kementerian/Lembaga.***