TEL AVIV - Dua warga Palestina yang tewas ditembak militer Israel dekat perbatasan Jalur Gaza, hingga kini jenazahnya belum bisa dimakamkan karena masih disandera militer Israel.

Dikutip dari sindonews.com, Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di wilayah perbatasan Israel-Gaza, Yoav Mordechai, mengatakan Israel tidak akan mengembalikan jasad kedua warga Palestina sampai dua orang Israel yang ditahan oleh kelompok Palestina Hamas dikembalikan.

''Israel tidak akan beristirahat dan warga Gaza tidak akan tahu perdamaian sampai warga Israel dikembalikan dari Jalur Gaza dan tentara kami akan dibawa untuk dimakamkan di Israel,'' katanya dalam postingan diĀ  Facebook dalam bahasa Arab seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (2/4/2018).

Hamas, yang berkuasa di Jalur Gaza, diyakini menahan empat warga Israel sejak 2014, tetapi menolak untuk menyebutkan apakah mereka hidup atau mati.

Dengan dua jenazah itu, jumlah warga Palestina yang tewas oleh tembakan Israel selama unjuk rasa menuntut kembalinya pengungsi dekat perbatasan Gaza meningkat menjadi 17.

Israel sudah menahan 24 jenazah warga Palestina sejak 2014, ketika tentara Israel melancarkan serangan mematikan di wilayah yang diblokade itu.

Pada hari Sabtu, tentara Israel mengancam memberikan ''respons kuat'' terhadap protes Palestina di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza.

Demonstrasi Jumat adalah awal dari protes selama enam minggu yang memuncak pada 15 Mei, Palestina menyebutnya sebagai Hari ''Nakba'', atau ''Malapetaka'', hari di mana ketika Israel diciptakan.

Para demonstran menuntut agar para pengungsi Palestina diperbolehkan untuk kembali ke kota-kota dan desa-desa saat mereka melarikan diri, atau diusir, ketika negara Israel diciptakan pada tahun 1948. ***