JAKARTA - Ahli mekanik asal Australia mengaku menemukan bangkai pesawat Malaysian Airlines MH370, yang hilang pada tahun 2014 silam.

Dikutip dari merdeka.com, pria bernama Peter McMahon itu mengklaim mendeteksi keberadaan pesawat tersebut menggunakan Google Earth.

''Peter McMahon, yang memiliki latar belakang dalam penyelidikan kecelakaan, mengatakan dia menggunakan Google Earth untuk menemukan puing-puing pesawat MH370 yang hilang pada 2014,'' demikian menurut laporan The Daily Star, Senin (19/3).

Menurut McMahon, puing pesawat MH370 tersebut terletak 16 kilometer arah selatan Pulau Round, yaitu 22,5 kilometer utara Mauritius.

Pesawat itu digambarkan berada di wilayah laut yang belum pernah dicari sebelumnya.

Dia juga mengklaim pejabat AS menolak untuk melakukan pencarian di daerah tersebut. Meski sebelumnya empat penyelidik dari negara itu telah dikirim ke Australia untuk memecahkan kasus MH370, dia yakin mereka menyimpan informasi penting yang sengaja disembunyikan.

''Mereka telah memastikan bahwa semua informasi yang diterima disembunyikan dari publik, bahkan pemerintah kita, tapi mengapa,'' katanya.

McMahon juga membuat klaim sensasional bahwa puing pesawat itu penuh dengan lubang peluru.

''... (mereka) tidak menginginkan bangkai MH370 ditemukan karena penuh dengan lubang peluru, karena hal ini akan membuka penyelidikan lain.''

Dalam salah satu dari dua gambar yang didapat McMahon, terlihat salah satunya berbentuk pesawat tepat di bawah permukaan air. Sementara yang kedua menunjukkan bagian ujung depan pesawat.

McMahon mengatakan dia mengirim informasi tersebut ke Biro Transportasi dan Keselamatan Australia (ATSB), dan mereka tidak dapat mengesampingkan sepenuhnya bahwa itu bukan pesawat naas yang hilang.

Sejauh ini, teori kuat terkait MH370 adalah pesawat jatuh di Samudra Hindia.

Pencitraan radar pada saat itu menunjukkan pesawat melakukan perubahan tajam dalam jalur kurang dari 60 menit setelah lepas landas, sebelum lenyap tak terpantau.

MH370 membawa 239 penumpang dan awak pesawat saat tragedi itu terjadi 8 Maret 2014.***