JAKARTA- Kojek Si Buaya Gendut akan menjalani program diet didampingi dokter hewan di Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor. Sebelumnya Kojek dirawat oleh pemiliknya selama 21 tahun. "Ada penurunan (berat badan) lah, nanti kan dokter dan tim medis yang lebih tahu. Memang sekarang tidak campur dulu (kandangnya) tapi kan susah juga, sekarang kalau orang gendut tidak dikasih makan masalah juga. Mungkin nanti secara teknisnya, yang jelas untuk saat ini buaya sudah ditangani para keeper, kurator dan dokter hewan jadi ada penanganan khusus," kata Humas TSI, Yulius Suprihardo, Selasa (12/2/2018) malam. 

Ia mengatakan nantinya secara bertahap Kojek akan beradaptasi di lingkungan baru yang mirip dengan habitat aslinya. Kojek juga akan mendapatkan makanan ayam segar sebagai pembiasaan terhadap menu makan sebelumnya yang terbiasa makan ikan segar.

Nanti mulai membiasakan diri dari makan yang tadinya dengan ikan nanti pelan-pelan itu diganti dengan daging ayam segar, artinya kita sesuaikan makanan sejatinya," ucapnya. 

Ia mengatakan, saat ini penjaga binatang dan dokter hewan berfokus pada proses adaptasi Kojek di habitat baru dari sebelumnya dipelihara warga di rumah. Ia dipisahkan kandangnya dengan hewan lain dengan kandang yang mirip habitat asli, kandang itu dilengkapi fasilitas lampu, penghangat dan air kolam.

Pada awalnya, biasanya hewan ada insting sendiri dan naluri. Tapi ini 21 tahun sudah terlalu lama ada upaya untuk beradaptasi. Kita kasih contoh panda, karantina 1 bulan kemudian, ada masa adaptasi dengan orang, perlu proses dan perlahan sampai dia betul-betul dia tidak kaget dengan manusia," ujarnya. 

Pemisahan kandang Kojek dengan buaya lainnya agar Kojek tidak menganggap buaya lainnya aneh. Ia meminta agar majikan Kojek sebelumnya tidak sering menengok karena dianggap akan memperlama masa adaptasinya.

Kurator kami menyampaikan ke majikannya jangan terlalu sering ditengok karena nanti ada ikatan batin jadi lebih sulit adaptasinya kita upayakan untuk beradaptasi," sambungnya.