SUBANG - Korban tewas akibat tergulingnya bus di Tanjakan Emen, Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kabupaten Subang, sekitar pukul 17.00 WIB, kemarin, mencapai 27 orang. Sebanyak 20 jenazah dimakamkan hari ini dalam satu lubang di TPU Legoso, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Sedangkan jenazah korban lainnya akan dibawa pihak keluarga masing-masing.

Dikutip dari merdeka.com, pantauan di RSUD Tangerang Selatan, secara bertahap jenazah dipulangkan dari Subang ke Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Tangsel, untuk dimandikan, dikafankan dan dishalatkan.

''Warga menggunakan ekskavator sudah menyiapkan liang lahat untuk pemakaman jenazah,'' terang Kapolsek Ciputat, Kompol Donny, Minggu (11/2).

Menurut dia, jenazah yang dimakamkan itu dikubur secara berderet, memanjang. ''Jadi tidak ditumpuk, hanya berdampingan. Itu permintaan keluarga,'' ujarnya.

Seluruh jenazah dishalatkan di Masjid Asyifa, RSUD Tangsel. Selanjutnya dibawa pihak keluarga ke TPU Legoso untuk dimakamkan. Tampak hadir di lokasi pemakaman Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengenakan baju hitam kerudung putih.

Sopir Jadi Tersangka

Sementara itu polisi sudah memeriksa beberapa orang saksi peristiwa kecelakaan maut yang menewaskan 27 orang di tanjakan Emen tersebut. Olah tempat kejadian perkara (TKP) juga sudah dilakukan untuk penyelidikan penyebab kecelakaan.

Humas Polda Jawa Barat AKBP Hari Suprapto menuturkan, polisi akan menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan. Polisi segera menetapkan tersangka atas kecelakaan ini. Polisi mengarah pada sopir bus pariwisata bernomor polisi F-7959-AA yang membawa rombongan dari Koperasi Simpan Pinjam Permata. Sopir itu berinisial AM.

''Dalam proses penyidikan menjadi tersangka,'' ujar Hari saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (11/2).

Hari menuturkan, saat ini kondisi AM luka berat dan kritis. Dia masih menjalani perawatan intensif di RS Subang. Karena kondisi itu, polisi belum bisa memeriksa AM dan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

''Karena kondisi AM itu, maka kita perhatikan aspek kemanusiaan,'' ucap Hari.

Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan tersebut. Kondisi jalan sesungguhnya cukup lebar dan ada marka yang jelas. Polisi masih menelusuri penyebab kendaraan oleng saat berada di tikungan dan akhirnya menabrak tebing lalu terbalik.

''Dalam laka lantas itu ada empat penyebabnya. Pertama human error. Kedua faktor kendaraan. Ketiga faktor cuaca. Keempat bencana alam. Ini masih dalam penyidikan,'' ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus terjadi di Tanjakan Emen, tepatnya di Turunan Cicenang Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kabupaten Subang sekitar pukul 17.00 WIB, kemarin. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Subang dan beberapa puskesmas terdekat. Bus pariwisata bernomor polisi F-7959-AA itu membawa rombongan dari Koperasi Simpan Pinjam Permata, Ciputat, Tangerang Selatan. Di dalam bus pariwisata itu terdapat 50 orang penumpang.***