TEPI BARAT - Militer Israel akan menghancurkan 45 sekolah yang dibangun Palestina. Dua ruang kelas dari salah satu bangunan sekolah sudah dirubuhkan militer Israel.

Mengutip kompas.com, hal itu dilansir Kantor PBB untuk Koordinasi Bidang Kemanusiaan (OCHA).

Anadolu via Daily Sabah melaporkan Senin (5/2/2018), kebanyakan sekolah yang bakal dihancurkan diklaim tidak mempunyai izin dari Israel.

''Jelas, sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan izin tersebut,'' kata Koordinator OCHA untuk Palestina, Roberto Valent.

Valent memaparkan, terdapat 45 sekolah yang terletak di Tepi Barat dengan rincian 37 di Area C, dan delapan di Yerusalem Timur.

Sesuai dengan Perjanjian Oslo yang diteken pada 1995, Tepi Barat dibagi menjadi wilayah A, B, dan C.

Wilayah A diberikan sepenuhnya kepada Palestina. Untuk wilayah B, pemerintahan dipegang Palestina, namun keamanannya menjadi tanggung jawab Israel. Sedangkan wilayah C mutlak milik Israel.

Valent menjelaskan, militer Israel dilaporkan telah memulai penghancuran kepada dua kelas milik komunitas pengungsi Abu Nuwar yang terletak di Bedouin, wilayah C.

Akibat penghancuran tersebut, 26 anak Palestina tidak bisa memperoleh hak mendapat pendidikan.

Valent menyatakan sangat menyesalkan kejadian itu. Sebab, Abu Nuwar merupakan kawasan yang paling membutuhkan bantuan kemanusiaan di Tepi Barat.

Apalagi, kawasan itu masuk ke dalam wilayah C yang notabene merupakan milik pemerintah Israel.

Sekitar 700 orang pengungsi yang berada di sana selalu mendapat tekanan dari otoritas Israel agar meninggalkan daerah tersebut.

''Ini merupakan insiden keenam yang dilakukan tentara Israel di wilayah tersebut sejak Februari 2016,'' beber Valent.

Valent melanjutkan, militer Israel diduga tidak mengantongi izin untuk merobohkan institusi pendidikan yang didanai oleh Uni Eropa (UE) itu.***