LAMPUNG - Dua segmen jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni - Terbanggi Besar diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Minggu (21/1). Kedua segmen tersebut, yaitu Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Bakauheni sepanjang 8,9 km dan Simpang Susun Lematang-Simpang Susun Kotabaru 5 km. Sebagai tol pertama di Lampung, Presiden Joko Widodo mengatakan, akan menggratiskan tarif dua segmen yang telah beroperasi hingga seluruh ruas jalan tol beroperasi penuh.

"Kita akan bebaskan tarif tol sampai semua ruas tol ini tersambung sepenuhnya," kata Joko Widodo saat acara peresmian di Lampung, Minggu.

Secara keseluruhan akan ada empat seksi ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang total 141 kilometer (km). Seksi 1 Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Sidomulyo sepanjang 39,4 km, Seksi 2 Simpang Susun Sidomulyo-Simpang Susun Kotabaru sepanjang 40,6 km, Seksi 3 Simpang Susun Lematang-Simpang Susun Kotabaru sepanjang 29 km, dan Seksi 4 Simpang Susun Metro-Terbanggi Besar sepanjang 31,9 km.

Ruas jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar ditargetkan beroperasi penuh pada Juli 2018.

Di seksi 1 pembebasan lahan telah mencapai 99,8% sementara progres fisik mencapai 70,03%. Di seksi 2 pembebasan lahan telah mencapai 97,57%, sementara progres fisik mencapai 64,09%. Sedangkan di seksi 3 pembebasan lahan telah mencapai 91,48%, sementara progres fisik mencapai 61,78%. Seksi 4 pembebasan lahan telah mencapai 89,29%, sementara progres fisik mencapai 64,35%.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hery TZ mengatakan, saat bereoperasi penuh kelak, tarif tol Bakauheni-Terbanggi Besar akan berkisar Rp 800 per kilometer. "Jadi kalau 10 km itu ya sekitar Rp 7.000. Ini yarif berdasar PPJT, namun nanti akan ditentukan oleh Menteri PUPR," kata Hery dalam kesempatan yang sama.

Sementara, Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra, yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)) mengataka, jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar juga akan tergantung dari Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR).

"Semua tol itu tergantung dari LHR sama harga satuan. Harga tentunya tak bisa lebih besar dari ja;an tol lain. PU tentunya tidak mau lebih dari tol di Jawa misalnya," kata Putra.

Ia memperkirakan sesuai desain LHR Tol Bakauheni-Terbanggi Besar masih akan berada di bawah 10.000 kendaraan per hari. Namun ia optimistis saat tersambung penuh kelak, perkembangan di luar tol dapat tumbuh, sehingga harapan pertumbuhan lalu lintas di tol Sumatra dapat menyaingi jalan tol di Jawa. ***