TULUNGAGUNG - Ketua PWI Pusat Margiono mendaftar sebagai calon bupati Tulungagung periode 2018-2023 ke KPU setempat hari ini, Rabu (10/1). Margiono diusung sembilan partai politik (Parpol), yakni PKB, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Hanura, PAN, PKS, PPP dan PBB. Dikutip dari sindonews.com, Margiono tidak butuh waktu lama mengumpulkan seluruh rekomendasi itu. ''Alhamdulillah rekom 9 parpol akhirnya keluar. Perlu waktu tiga hari untuk mengurus ke DPP. Bukan sebulan,'' ujar Margiono kepada wartawan Selasa (9/1/2018) malam.

Didampingi ketua dan sekretaris parpol pengusung, yakni PKB, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Hanura, PAN, PKS, PPP dan PBB, Margiono mengumumkan rekom yang didapatnya.

Terlihat sejumlah kepala desa, tokoh masyarakat dan beberapa kiai dan ulama.

Hadir pula sejumlah ketua PWI tingkat provinsi di Indonesia, di antaranya Ketua PWI Jawa Timur, Ketua PWI Banten, Ketua PWI Jawa Barat, Ketua PWI Lampung, Ketua PWI Aceh, Ketua PWI Sulawesi Selatan, Ketua PWI Sulawesi Tenggara, dan Ketua PWI Sulawesi Utara.

Margiono juga memperkenalkan Eko Prisdianto Ketua Yayasan Paguyuban Kepala Desa Tulungagung yang sedianya terpilih sebagai wakilnya.

''Siang nanti kita akan mendaftar ke KPU Tulungagung,'' terang Margiono.

Terkait surat rekomendasi parpol yang dia kantongi, Margiono mengatakan tidak ada mahar politik. Mahar Rp500 juta per kursi di DPRD sebagai pengganti rekomendasi, dia tegaskan tidak ada.

Bagi yang tidak percaya, Margiono mempersilakan mengecek Parpol masing masing. ''Tidak ada mahar politik dalam proses mendapatkan rekomendasi. Bisa dicek ke parpol masing masing,'' ungkapnya.

Untuk mendapat rekomendasi parpol Margiono mengaku hanya mendatangi masing-masing kantor DPP. Kendati demikian dia tidak menampik ada biaya transportasi dan akomodasi yang dia keluarkan selama proses komunikasi berlangsung. ''Dan menurut saya biaya akomodasi, termasuk tiket pesawat itu wajar. Bukan mahar,'' tegasnya.

Dengan rekomendasi 9 Parpol pemilik 37 kursi di DPRD Tulungagung, pasangan Margiono-Eko Prisdianto siap mendaftar ke KPU. Dalam pendaftaran sebagai pasangan calon, dirinya tidak akan mengerahkan massa. ''Konteksnya bukan pengerahan massa, melainkan berdoa. Dua minggu lagi kita akan lakukan deklarasi dan itu baru mengerahkan massa,'' pungkasnya. ***