NEW YORK Buku ''Fire and Fury: Inside the Trump White House'' yang ditulis jurnalis Michael Wolff (64 tahun) membuat heboh rakyat Amerika Srikat (AS).

Dikutip dari merdeka.com, Wolff mengungkapkan dirinya punya akses kepada para pejabat tinggi dan melakukan 200 wawancara dengan Trump serta stafnya selama 18 bulan untuk menulis buku itu.

Dalam wawancara dengan NBC Today, Wolff menuturkan staf Gedung Putih menyebut sosok sang presiden berusia 71 tahun itu sebagai bocah.

''Saya akan sebutkan deskripsi yang dikatakan semua staf, mereka bilang dia (Trump) seperti bocah. Yang mereka maksud adalah dia ingin mendapat pengakuan segera. Dia ingin semua ini tentang dia,'' kata Wolff.

Menurut sang jurnalis, seratus persen orang di sekitar Trump, baik penasihat senior, anggota keluarga, meragukan kecerdasan dan kelayakannya sebagai presiden AS.

Sang jurnalis bahkan mengutip sumber yang menggambarkan Trump sebagai seorang 'idiot yang dikeliling badut'

Wollf mengaku dia benar-benar berbicara dengan Trump ketika dia menulis bukunya.

''Entah apakah dia menyadari saat itu adalah wawancara atau bukan, saya tidak tahu, tapi yang jelas waktu itu tidak off the record,'' ujar Wolff, seperti dilansir laman NBC News, Sabtu (6/1).

Dalam buku Wolff itu juga dikatakan orang terdekat Trump itu menyebut sang presiden tidak stabil secara mental dan meragukan apakah dia layak menjabat sebagai presiden AS.

Wolff mengaku dia punya semua bukti untuk mendukung karyanya.

''Saya bekerja seperti semua jurnalis, saya punya rekaman, saya punya catatan dan saya tentu saja sangat nyaman dengan semua yang sudah saya tulis di buku ini,'' kata dia.

Buku ''Fire and Fury'' memperlihatkan kiprah Trump di balik layar Gedung Putih, termasuk bagaimana para pendukungnya di Washington bekerja untuk menjadikan dia presiden.

Wolff juga mengungkapkan bagaimana orang-orang di sekitar Trump menyadari menurunnya kondisi mental sang presiden.

''Pada awalnya, dalam waktu sekitar 25-30 menit, Trump akan menyampaikan tiga cerita yang diulang-ulangnya. Sekarang tiga cerita diulang-ulang setiap 10 menit.''

Trump membantah semua tuduhan di buku itu dan menyebut buku itu penuh kebohongan dan salah tafsir.

''Saya melarang penulis buku ini masuk ke Gedung Putih. Saya tidak pernah berbicara dengan dia soal buku ini. Penuh kebohongan dan salah tafsir serta sumber yang tidak nyata,'' kata Trump dalam cuitannya di Twitter kemarin.

Buku Wolff itu kini sudah beredar meski Trump mencoba mencegahnya. Pengacara Trump mencoba mencegah peredaran buku itu dengan alasan isi buku itu mengandung banyak kesalahan dan mereka mempertimbangkan untuk menuntut atas pencemaran nama baik. ***