WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengabaikan peringatan banyak tokoh dunia terkait keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hari ini, dalam pidatonya di Gedung Putih, secara resmi Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. ''Hari ini kita akhirnya mengakui: Yerusalem adalah ibu kota Israel,'' kata Trump, seperti dilansir harian the New York Times, Kamis (7/12).

''Ini bukan hanya pengakuan dari kenyataan yang sudah ada, tapi juga hal yang harus dilakukan.''

Pengakuan Trump ini mengakhiri kebijakan AS selama ini yang menolak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sejak Negeri Bintang Daud itu berdiri pada 1948.

''Mengakui Yerusalem adalah langkah yang sudah ditunggu sejak lama untuk mempercepat proses perdamaian,'' kata Trump.

Dalam rilis Gedung Putih soal pengumuman ini tertulis pernyataan dari Trump: ''Pengumuman saya hari ini menandai pendekatan baru dalam menangani konflik antara Israel dan Palestina.''

Dengan pengumuman ini maka Trump memerintahkan Kementerian Luar Negeri AS untuk memulai proses pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Beberapa hari belakangan ini sejumlah tokoh dunia dari mulai Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz sampai Paus Fransiskus mengingatkan Trump untuk tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel karena hal ini akan memperkeruh suasana di Timur Tengah dan mengganggu proses perdamaian di antara kedua pihak bertikai. Namun Trump tidak mengindahkan peringatan dari berbagai tokoh dunia itu.***