WUHAN - Seorang dokter di China dituntut membayar ganti rugi sebesar 1.500 yuan, setara Rp3 juta oleh ayah pasien yang telah diselamatkannya.

Ayah pasien menuntut kompensasi kepada sang dokter karena dituduhnya telah merusak baju anaknya. Padahal, dokter bersangkutan bermaksud menyelamatkan nyawa anaknya.

Dikutip dari dream.co.id, Pada 11 September lalu, sang anak, diketahui bernama Li, dilarikan ke rumah sakit di Wuhan. Li tidak sadarkan diri akibat emboli paru, penyumbatan pembuluh darah di paru-paru, seperti dilansir Shanghaiist

Di ruang gawat darurat, dokter berusaha menyelamatkan nyawa Li. Namun setelah itu, sang ayah mengeluhkan pakaian anaknya sudah sobek dan dompetnya hilang.

Karena masalah ini, sang ayah meminta dokter membayar ganti rugi sebesar 1.500 yuan, setara Rp3 juta. Tetapi, sang dokter berhasil menawar sehingga hanya perlu membayar 1.000 yuan, setara Rp2 juta.

Sang dokter ternyata punya alasan sendiri mengapa akhirnya dia mau membayar kompensasi tersebut. ''Bagi sejumlah orang, 1.000 yuan bukan masalah besar, tetapi bagi dia mungkin sangat penting,'' kata dokter.

Peristiwa ini kemudian viral di media sosial Weibo. Banyak yang menyebut dokter itu sebagai 'orang terhormat' sementara ayah pasiennya hanya 'sepotong sampah'.

''Mungkin, hidupnya tidak seharga 1.000 yuan,'' kata salah satu warganet.

Sementara warganet lainnya mengeluarkan komentar yang mengkhawatirkan adanya preseden buruk pada ruang gawat darurat.

''Dokter! Di masa depan, tolong selamatkan nyawa saya dulu sebelum pakaian saya!'' kata warganet tersebut.***