MEKSIKO - Gempa bumi dahsyat kembali mengguncang Meksiko, Selasa (19/9/2017). Data sementara, jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,1 SR tersebut sudah mencapai 134 orang.

Lokasi dengan dampak terburuk akibat terjangan gempa berada di negara bagian Morelos, selatan kota Mexico City. Di sini, ditemukan 54 orang tewas. Di ibukota Meksiko, Mexico City, ditemukan 30 orang tewas.

Pusat gempa terjadi di negara bagian Puebla, menurut Survei Geologi Amerika Serikat. Di Puebla ditemukan 41 orang tewas.

Selain menewaskan lebih seratus orang, sejumlah bangunan rubuh dan hancur. Saluran gas bocor dan munculnya api melalap bangunan di sekitarnya. Listrik di jutaan rumah penduduk Meksiko padam.

Mobil ambulans dan mobil pemadam kebakaran silih berganti melintas di jalan-jalan di Meksiko.

''Kami menerima laporan ada orang di dalam gedung-gedung. Mereka melakukannya dengan hati-hati,'' kata Miguel Angel Osorio Chong, Menteri Dalam Negeri Meksiko mengenai upaya tim penyelamat korban gempa seperti dikutip dari Reuters.

Ribuan warga Meksiko panik dan berlari ke arah jalan. Mereka berusaha menyelamatkan diri. Namun sejumlah orang dilaporkan terjebak di dalam reruntuhan bangunan di Cuernavaca, daerah tujuan wisata terkenal.

''Kami keluar sangat cepat, meninggalkan segala sesuatunya,'' kata Rosaura Suarez. warga kota Mexico City.

Getaran gempa terjadi bertepatan dengan peringatan 32 tahun gempa dahsyat yang terjadi di Mexico City pada tahun 1985 dan menewaskan ribuan orang.

Bertepatan pula warga Meksiko mengikuti latihan menghadapi gempa yang biasanya diselenggarakan setiap tanggal 19 September.

Sebelumnya, gempa berkekuatan besar mengguncang wilayah selatan Meksiko pada 7 September lalu dan menewaskan 98 orang.

Kesaksian Korban Selamat

Bencana Selasa kemarin mengingatkan warga pada peristiwa pilu 32 tahun silam ketika  gempa hebat menghantam Meksiko tahun 1985 dan menewaskan sebanyak 10 ribu orang.

''Saya tidak bisa menghentikan tangis. Peristiwa Selasa kemarin sama dengan mimpi buruk sebagaimana terjadi pada 1985,'' kata Georgina Sanchez, 52 tahun, korban selamat kepada media di sebuah Plaza di ibu kota.

Korban selamat lainnya, Amamia Sanchez, seorang sekretaris berusia 45 tahun mengatakan, ''peristiwa 1985 itu sepertinya tak mungkin terjadi sebagaimana bencana 19 September kemarin.''

Gempa bumi 32 tahun silam di Mexico City  menurut sejumlah laporan melumat setidaknya 10 ribu nyawa. Peristiwa alam itu membuat kenangan kelam bagi warga Meksiko, sehingga ketika getaran kuat kemarin berlangsung, warga sangat panik. Mereka takut perisiwa tiga dekade silam berulang. Oleh karena itu mereka lari cepat keluar rumah ketika tembok di sekitar mereka tinggal mulai retak dan runtuh.

''Kami berlari keluar rumah karena berpikir bahwa tembok akan runtuh menimpa kami,'' kata Lazaro Frutis, 45 tahun, yang lolos dari maut. ''Hal yang terburuk adalah kami tidak tahu mengenai nasib keluarga kami.''

''Peristiwa kemarin sangat mengerikan,'' kata Leiza Visaj Herrera, 27 tahun. ''Saya menjauh dari pohon, saya bertiarap di tanah saat kejadian.''

Jorge Lopez, 49 tahun, warga Spanyol yang tinggal di Mexico City, mengatakan, dia berlari ke sekolah di Distrik Roma tengah tempat anaknya berusia enam tahun dan tiga tahun berada di dalam kelas untuk menyelamatkannya.

''Kami tiba di sekolah dan setiap orang menangis, mereka panik dan anak-anak pada berpegangan tali,'' katanya. ''Ini tidak bisa dikendalikan. Anda tidak bisa melawan kekuatan alam.''***