SUAMI seharusnya melindungi istrinya dari segala bentuk bahaya. Apa lagi saat sang istri hamil. Namun tidak demikian dengan Samson (37), dia malah melakukan kekerasan terhadap istrinya, Jessy Johnson (21). Dilansir dailymail.co.uk, Samson memang dikenal sebagai pria yang sering melakukan kekerasan. Bahkan dia pernah ditangkap polisi karena kasus tersebut.

Namun, Jessy Johnson, sang istri masih terus mencintainya. Jessy menganggap bahwa perilaku Samson akan segera membaik setelah menjadi suaminya.

Namun, takdir berkata lain. Jessy harus kehilangan seorang putri yang dikandungnya lantaran ditendang oleh suaminya sendiri.

Saat itu Samson sedang mabuk berat di sebuah bar. Setelah menendang perut Jessy, Samson berbisik padanya agar tidak memanggil ambulans.

Sebenarnya Jessey sudah diminta Dinas Sosial agar segera menjauh dari Samson. Lembaga tersebut khawatir jika tingkah laku Samson akan membahayakan sang ibu dan putrinya.

Kekhawatiran Dinas Sosial itu pun benar-benar terjadi. Bayi yang ada dalam kandungan Jessey meninggal dunia beberapa hari kemudian

''Aku tidak dapat merasakan apapun di perutku keesokan harinya.''

''Lalu, aku pergi ke rumah sakit dan melakukan USG.''

''Ternyata, bayi yang ada di dalam kandunganku sudah meninggal dunia,'' kata Jessy kepada Dailymail, Sabtu (16/9/2017).

Akhirnya, dokter melakukan operasi guna mengeluarkan sang bayi dari perut Jessy. Banyak keluarganya yang datang saat proses pengeluaran bayi tersebut.

Jessy masih berharap bahwa bayinya masih hidup saat keluar dari dalam perutnya. Sayangnya, nyawa sang bayi masih tidak bisa tertolong.

Untuk mengenang sang bayi, Jessy membuat tato di bagian punggungnya. Jessy merasa menyesal karena selalu membela Samson. Dia tidak mau lagi hidup bersama pria tersebut.

Kini, Samson sudah dikurung dalam penjara sambil menunggu hukuman yang setimpal untuknya.***