MAKKAH - Sekitar 250 orang jamaah haji Indonesia masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi. Penanggung Jawab Medis KKHI Makkah dr Nirwan mengatakan, angka itu termasuk tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu.

''Data tahun lalu pada hari yang sama hanya ada 50 pasien, sedangkan tahun ini jumlahnya hampir mendekati 1 kloter,'' ujar Nirwan di Makkah Sabtu (16/9).

Nirwan mengatakan, peningkatan jumlah pasien dirawat ini tidak terlepas dari bertambahnya kuota jamaah haji Indonesia tahun ini mencapai 52 ribu.

Sejak empat tahun terakhir, kuota Indonesia hanya 168.800, sementara tahun ini mencapai 221.000.

Sekitar 63 persen jamaah yang dirawat memiliki riwayat penyakit (risti) sehingga membutuhkan penanganan khusus.

''Kami selalu berupaya untuk kesembuhan jemaah sehingga dapat dipulangkan bersama kloternya ke Tanah Air atau gabung dengan kloternya di Madinah. Jika tidak memungkinkan akan digabungkan bersama kloter lain atau ditanazulkan,'' ujar Nirwan.

Tanazul menjadi salah satu cara jika kondisi pasien lebih baik untuk dipulangkan lebih cepat dari jadwal pemulangan. Jemaah sakit bisa dipulangkan jika sudah dilakukan pengecekan medis dan memenuhi kriteria penerbangan.

Data pasien dirawat di KKHI sampai 15 September 2017 pukul 17.00 WAS yaitu; 53 pasien pria dirawat plus isolasi, 42 pasien wanita plus isolasi, 27 pasien ICU plus intermediet, 15 pasien IGD, 13 pasien psikiatri atau gangguan kejiwaan. Sedangkan jamaah haji yang dirujuk atau dibawa ke Rumah Sakit Arab Saudi sebanyak 148 jamaah.

''Untuk jemaah yang tercatat meninggal atau keluar Certificate Of Death (COD) di Makkah 357,'' jelasnya.***