BAQHDAD - Serangan bom mobil dan baku-tembak dekat Kota Nasriyah di Provinsi Dhi Qar di Irak Selatan, menyebabkan sedikitnya 83 orang tewas dan 93 lainnya terluka.

''Jumlah terakhir mengenai korban akibat bom mobil dan serangan senjata api di Daerah Fadak, Provinsi Dhi Qar, naik jadi 83 tewas dan 93 cedera, dan banyak di antara berada dalam kondisi kritis,'' kata Jasim Al-Khaledi, Kepala Departemen Kesehatan Provinsi melalui telepon kepada Xinhua.

Terdapat sejumlah warga negara Iran yang termasuk di antara orang yang tewas dan luka-luka, kata Al-Khaledi.

Sebelumnya, dia menyebutkan jumlah korban 50 tewas dan 87 cedera akibat dua serangan.

Dua serangan terjadi pada Kamis siang(14/9/2017) waktu setempat, ketika beberapa pria bersenjata menyerbu sebuah restoran di daerah Fadak di sebelah barat Kota Nasriyah, sekitar 375 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Baghdad.

Sementara itu, satu bom mobil diledakkan di satu pos pemeriksaan keamanan di dekat restoran yang diserang, kata sebuah sumber keamanan provinsi.

Pasukan keamanan Irak terlibat bentrok dengan penyerang di lokasi dan menembak mati empat di antara mereka, kata Komando Operasi Rafidain, sebagaimana diberitakan Xinhua. Komando itu bertanggung jawab atas keamanan di Provinsi Dhi Qar.

Pada Kamis malam, kelompok ISIS pun mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut di Fadak di dekat Nasriyah, dan menyatakan pelaku bom bunuh diri membidik satu restoran dan satu pos pemeriksa keamanan. Meski demikian, pernyataan kelompok itu belum bisa diabsahkan.

Beberapa jam setelah serangan tersebut, Menteri Dalam Negeri Irak Qasim Al-Araji memecat kepala dinas intelijen Provinsi Dhi Qar dan menempatkan diri untuk diinterogasi setelah serangan mematikan yang melanda provinsi itu, kata satu sumber Kementerian Dalam Negeri kepada Xinhua.

Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Ketua Parlemen Salim Al-Jubouri mengutuk serangan teror di provinsi tersebut, dan menyeru pasukan keamanan serta pemimpin mereka agar mengembangkan rencana keamanan guna menjamin perlindungan nyawa dan harta warga di provinsi Dhi Qar serta semua provinsi lain di Irak.

Blok Sadr di Parlemen Irak, yang setia kepada ulama Syiah Moqtada As-Sadr, menyerukan peningkatan keamanan di seluruh Irak dan menemukan jaringan teror tidur yang berusaha mengimbangi kekalahan ISIS.

Sementara itu, Aliansi Nasional Irak --sebuah blok Sunni di Parlemen-- mengutuk pemboman tersebut seraya mengatakan bahwa ''Serangan ini menunjukkan teror buta mulai menghembuskan nafas terakhirnya akibat kebingungan dan kekecewaannya setelah kehilangan tempat persembunyian mereka di Irak.''

Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa mereka 'dengan keras mengutuk dua serangan pengecut yang dilancarkan oleh Daesh (sebutan bahasa Arab untuk kelompok ISIS) terhadap satu restoran dan satu pos pemeriksa keamanan di Nasiriyah di Irak Selatan, yang menewaskan banyak warga sipil'.***