SANAA - Seorang pemimpin senior al-Qaeda cabang Yaman menyerukan serangan terhadap otoritas Myanmar untuk mendukung minoritas Muslim Rohingya. Demikian laporan pusat pemantau situs radikal di Timur Tengah, SITE.

Dalam pesan video yang dikeluarkan oleh yayasan media al-Malahem Al Qaeda, Khaled Batarfi meminta umat Islam di Bangladesh, India, Indonesia dan Malaysia untuk mendukung saudara Muslim Rohingya mereka melawan musuh-musuh Allah.

Batarfi, yang dibebaskan dari penjara Yaman pada tahun 2015 ketika al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) merebut kota pelabuhan Mukalla, juga mendesak al-Qaeda cabang India untuk melakukan serangan.

"Jadi luangkan upaya melancarkan jihad melawan mereka dan memukul mundur serangan mereka, dan waspadalah jika membiarkan saudara-saudara kita di Myanmar," kata Batarfi, menurut pusat pemantauan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) seperti disitat dari Reuters, Minggu (3/9/2017).

Menurut badan pengungsi PBB, UNHCR, sekitar 58.600 Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh dari Myanmar.

Pejabat Myanmar menuduh kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) membakar rumah-rumah penduduk. Kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi terhadap pos keamanan pekan lalu yang memicu bentrokan dan serangan balik militer yang besar.

Namun Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh mengatakan bahwa tentara Myanmar melakukan kampanye pembakaran dan pembunuhan untuk mengusir mereka.

Rohingya ditolak kewarganegaraannya di Myanmar dan dianggap sebagai imigran ilegal, meski mengklaim mempunyai akar yang berabad-abad lalu. Bangladesh, di mana lebih dari 400.000 Rohingya hidup sejak mereka mulai melarikan diri dari Myanmar pada 1990-an, juga semakin bermusuhan dengan kelompok minoritas tersebut.