ALEXANDRIA - Dua kereta api penumpang bertabrakan di Mesir utara, pada hari Jumat sore waktu setempat. Data sementara, 41 orang tewas dan ratusan orang lainnya terluka dalam tabrakan dahsyat tersebut.

Sejumlah gerbong kereta tergelincir akibat kecelakaan di Kota Alexandria itu. Menteri Transportasi Mesir Hisham Arafat mengatakan, insiden itu akibat “human error” atau faktor kesalahan manusia. 

Laporan media setempat menyatakan, salah satu kereta api berhenti setelah mengalami kerusakan dan memicu tabrakan.

Seorang penduduk setempat, Hoda, berdiri di atap rumahnya saat melihat tabrakan dua kereta api tersebut. ”Mereka (kedua kereta) membumbung ke udara membentuk piramida saat bertabrakan. Saya mulai menjerit dari atap rumah dan berlari,” katanya, seperti dikutip BBC, Sabtu (12/8/2017).

Presiden Abdel Fattah al-Sisi memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan maut itu. Pemerintah Mesir juga menjanjikan kompensasi finansial kepada keluarga korban.

Menurut pejabat medis setempat, beberapa korban masih terjebak di dalam kereta setelah kecelakaan itu. Sumber keamanan setempat, yang dikutip Reuters, mengatakan bahwa kesalahan pengalihan jalur kereta api diduga kuat sebagai penyebab kecelakaan.

”Kereta yang saya tumpangi berjalan sangat cepat,” kata seorang penumpang, Moumen Youssef.

”Saya menemukan diri saya berada di lantai. Ketika kami keluar, kami menemukan empat gerbong kereta hancur dan banyak orang tergeletak di tanah,” katanya.

Tabrakan terjadi ketika salah satu kereta sedang dalam perjalanan dari Kairo, sementara kereta yang lainnya menuju Port Said.