YERUSALEM - Warga Palestina berbondong-bondong memasuki Masjid al-Aqsa untuk pertama kalinya dalam dua minggu terakhir. Mereka dapat kembali ke tempat suci itu setelah Israel memindahkan seluruh perangkat keamanannya yang kontroversial.

Bentrokan sempat kembali terjadi ketika pasukan Israel menembakkan granat kejut dan gas air mata. Mereka berdalih hal itu dilakukan untuk mengendalikan massa. 

Warga Palestina terlihat bernyanyi, menari dan melepaskan kembang api saat pagar dan kerangka kamera pengaman dikeluarkan dari pintu masuk Lions Gate dekat Temple Mount/ aram al-Sharif pada Kamis dini hari.

"Selama 12 hari tidak ada yang tidur, tidak ada yang melakukan apapun kecuali (memikirkan) masjid al-Aqsa," kata pengamat Firas Abasi seperti dikutip dari BBC, Jumat (28/7/2017).

Dia bilang dia merasa ingin menangis atas apa yang dia sebut sebagai sebuah "kemenangan".

Doa massal diadakan di jalan di luar tembok Kota Tua dan di dekat lokasi bentrokan sehari-hari antara pasukan keamanan Israel dan para demonstran. Bentrokan terjadi sejak detektor logam diperkenalkan setelah pembunuhan polisi di dekat lokasi tersebut pada tanggal 14 Juli.

Empat warga Palestina terbunuh dan tiga warga sipil Israel ditikam oleh seorang warga Palestina yang mengatakan bahwa dia membalas dendam atas tindakan Israel di lokasi tersebut.

Israel mengatakan bahwa tindakan pengamanan diperlukan karena senjata yang digunakan untuk membunuh polisi telah diselundupkan ke kompleks tersebut.

Awal pekan ini, pihaknya berjanji untuk memperkuat kehadiran polisi di sekitar lokasi dan mengenalkan langkah-langkah keamanan yang kurang menonjol selama enam bulan ke depan, termasuk "teknologi maju" yang tidak ditentukan.