PARIS - Puluhan pemimpin agama Islam memulai tur Eropa ke lokasi serangan teror untuk mengingat para korban dan mengutuk aksi kekerasan. Para pemimpin Muslim melakukan tur Eropa dengan menggunakan bus yang berangkat dari Champs Elysees di Paris pada hari Sabtu kemarin.

Imam dari negara-negara termasuk Prancis, Belgia, Inggris dan Tunisia bergabung dengan perwakilan komunitas agama lainnya di tempat di mana polisi Prancis Xavier Jugele ditembak mati pada bulan April lalu.

Perhentian tur akan mencakup Berlin, di mana panitia mengatakan mereka berharap bisa bertemu Kanselir Angela Merkel, Brussels dan Nice. Mereka kemudian kembali ke Paris pada 14 Juli, tepat pada peringatan pertama serangan truk Nice seperti dikutip dari Reuters, Minggu (9/7/2017).

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan Nice ketika sebuah truk membunuh 86 orang yang merayakan Hari Bastille di pinggir laut. ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan truk lainnya di sebuah pasar Natal di Berlin Desember lalu yang menewaskan 12. 

Imam Drancy dan penulis Prancis Marek Halter berada di belakang inisiatif tur Eropa ini.

"Kami di sini untuk mengatakan bahwa agama dan nilai-nilai Islam kita menentang para pembunuh tersebut," Hassern Chalghoumi, imam de Drancy, mengatakan kepada radio France Inter.

Dalam tur ini, sekitar 30 pemimpin Muslim berangkat dari Paris. Mereka berharap, selama di perjalanan, sejumlah pemimpin Muslim lainnya akan bergabung sehingga menggenapi jumlah peserta menjadi 60 orang.