PYONGYANG - Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) menyatakan Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir. Israel tidak tersentuh, lanjut Pyongyang, karena mendapat perlindungan dari Amerika Serikat (AS).
Pernyataan Kemlu Korut ini merupakan respon lanjutan atas pernyataan yang dilontarkan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman. Dimana Lieberman menyebut pemimpin Korut, Kim Jong-un sebagai orang gila.
Kemlu Korut menyatakan pernyataan yang dilontarkan Lieberman merupakan bagian dari kampanye kotor Israel untuk menutupi kejahatannya sendiri.
"Israel adalah satu-satunya pemilik nuklir ilegal di Timur Tengah di bawah perlindungan AS. Namun, Israel berkeras tentang pencegahan nuklir Korut, memfitnahnya, kapan pun sebuah kesempatan muncul dengan sendirinya," kata Kemlu Korut, seperti dilansir Fars News pada Minggu (30/4).
Sebelumnya, Pyongyang memperingatkan Israel akan mendapatkan apa yang oleh kantor berita Korut, KCNA sebut sebagai hukuman tanpa ampun seribu kali lipat. Namun media outlet negara Korut itu tidak menjelaskan tentang bentuk hukuman dari ancaman tersebut.
"Israel harus berpikir dua kali mengenai konsekuensi yang harus dikeluarkan oleh kampanye kotor melawan DPRK untuk menutupi kejahatan menduduki wilayah Arab dan mengganggu proses perdamaian di Timur Tengah," ungkapnya.
Pernyataan Kemlu Korut ini merupakan respon lanjutan atas pernyataan yang dilontarkan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman. Dimana Lieberman menyebut pemimpin Korut, Kim Jong-un sebagai orang gila.
Kemlu Korut menyatakan pernyataan yang dilontarkan Lieberman merupakan bagian dari kampanye kotor Israel untuk menutupi kejahatannya sendiri.
"Israel adalah satu-satunya pemilik nuklir ilegal di Timur Tengah di bawah perlindungan AS. Namun, Israel berkeras tentang pencegahan nuklir Korut, memfitnahnya, kapan pun sebuah kesempatan muncul dengan sendirinya," kata Kemlu Korut, seperti dilansir Fars News pada Minggu (30/4).
Sebelumnya, Pyongyang memperingatkan Israel akan mendapatkan apa yang oleh kantor berita Korut, KCNA sebut sebagai hukuman tanpa ampun seribu kali lipat. Namun media outlet negara Korut itu tidak menjelaskan tentang bentuk hukuman dari ancaman tersebut.
"Israel harus berpikir dua kali mengenai konsekuensi yang harus dikeluarkan oleh kampanye kotor melawan DPRK untuk menutupi kejahatan menduduki wilayah Arab dan mengganggu proses perdamaian di Timur Tengah," ungkapnya.