PARIS - Seorang polisi tewas dan dua lainnya terluka dalam insiden penembakan di dekat Istana Presiden Prancis pada Kamis malam. Saksi mata menyebut seorang pria keluar dari mobil dan mengumbar tembakan dengan senapan mesin.

Penembakan terjadi di sebuah jalan di pusat perbelanjaan Champs-Elysees, Paris, beberapa hari sebelum pemilihan presiden Prancis digelar. Pelaku dilaporkan ikut tewas.

Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan, terlalu dini untuk menyimpulkan motif serangan. Namun, dalam kasus ini polisi memang menjadi target.

Kantor Jaksa Prancis mengatakan badan anti-terorisme telah membuka sebuah penyelidikan.

Tiga sumber polisi mengatakan, bagaimanapun juga penembakan tersebut mungkin merupakan usaha untuk melakukan perampokan bersenjata.

”Saya keluar dari toko Sephora dan saya berjalan di trotoar tempat Audi 80 diparkir. Seorang pria keluar dan melepaskan tembakan dengan kalashnikov terhadap seorang polisi," kata Chelloug, seorang saksi mata kepada Reuters, Jumat (21/4/2017).

”Polisi itu terjatuh. Saya mendengar enam tembakan, saya takut, saya memiliki seorang gadis berusia dua tahun dan saya pikir saya akan mati. Dia langsung menembak petugas polisi,” ujar dia.

Insiden ini terjadi saat Prancis bersiap menggelar pemilu pada hari Minggu nanti. Prancis telah hidup di bawah keadaan darurat sejak 2015 dan telah menderita serangkaian serangan kelompok militan yang telah menewaskan lebih dari 230 orang dalam dua tahun terakhir.