TOKYO - Media Jepang memberitakan Cina dan Rusia telah mengirimkan kapal mata-mata untuk membayangi armada kapal perang Amerika Serikat (AS) di perairan Korea Utara (Korut). Pengiriman armada kapal perang AS dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan akibat ambisi nuklir Pyongyang. "Cina dan Rusia telah mengirim kapal intelijen dari angkatan laut mereka untuk mengejar USS Carl Vinson," tulis The Yomiuri Shimbun, mengutip beberapa sumber pemerintah Jepang seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (18/4/2017) .

Sementara menurut The Japan News, surat kabar harian berbahasa Inggris terbesar di Jepang, keberadaan kapal tersebut untuk memperkuat aktivitas peringatan dan pengawasan di perairan dan udara di seluruh wilayah.

Diberitakan sebelumnya, Cina telah meminta bantuan Rusia untuk mencegah perang di Semenanjung Korea pada pekan lalu. Permintaan itu didasari tumbuhnya kekhawatiran di Cina atas usaha-usaha Presiden AS Donald Trump untuk menghadapi program nuklis dan senjata Korut.

Trump mengirimkan sekelompok kapal perang yang dipimpin oleh kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson sebagai bentuk unjuk kekuatan. Trump menyebutnya sebagai armada dan menyatakan bahwa kapal selam yang dikirimnya mempunyai kekuatan melibihi kapal induk.

Laporan ini muncul ditengah kunjungan selama sepuluh hari Wakil Presiden AS, Mike Pence, ke Asia dan sempat mengunjungi Zona Demiliterisasi yang membangi Korea Selatan dan Utara. Ia pun sempat mengirim peringatak kepada Korut.

"Era kesabaran strategis sudah habis. Presiden Trump telah membuat jelan bahwa kesabaran AS dan sekutu kami di kawasan ini telah habis dan kami ingin melihat perubahan," kata Pence.