DALAM buku 'Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dan kawan-kawan disebutkan, Alquran diturunkan 600 tahun sebelum ilmuwan Muslim Ibn Nafees menggambarkan tentang peredaran darah dan 1.000 tahun sebelum William Harvey membawa pengetahuan ini untuk dunia Barat.

William Harvey merupakan ilmuwan Inggris yang menjelaskan tentang sistem peredaran darah yang dipompakan oleh jantung ke sekeliling tubuh.

Secara sains, dijelaskan bahwa ada reaksi kimia yang terjadi dalam usus. Dari sana dapat diketahui bahwa zat yang diekstrak dari makanan masuk ke dalam aliran darah melalui sistem yang kompleks. Ada kalanya melalui hati, tergantung pada jenis kimianya. Darah akan membawa hasilnya ke semua organ tubuh, salah satu di antaranya adalah ke kelenjar susu sebagai penghasil susu.

Dalam istilah sederhana, zat-zat tertentu dari usus masuk ke dalam pembuluh pada dinding usus itu sendiri, dan zat ini kemudian diangkut oleh aliran darah ke berbagai organ. Konsep ini harus benar-benar dipahami bila manusia ingin memahami ayat Alquran berikut ini. "Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya," bunyi surah An-Nahl Ayat 66.

Proses yang terjadi di dalam perut memungkinkan susu terpisah dari kotoran dan darah. Website ibnukatsironline menjelaskan bahwa ketiganya berjalan ke tempat salurannya masing-masing. Darah mengalir ke arah urat-urat, air susu mengalir ke arah puting payudara, sedangkan air kencing mengalir ke arah kemaluan, dan kotoran disalurkan ke tempat pembuangannya. Dengan kata lain, masing-masing dari ketiganya tidak bercampur.
Penjelasan Alquran pada proses produksi susu ternak sangat sesuai dengan temuan ilmu fisiologi modern.