JAKARTA - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar secara resmi deklarasi dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua Pilkada DKI, Rabu (22/3/2017). Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, PDIP sebagai motor koalisi pemerintahan sudah memahami posisi dukungan PAN.

"Khusus Pilkada DKI ini, sudah ada kesepahaman. Kami mohon pamit dan itu diterima. PDIP memahami latar belakang kenapa kita memilih Anies-Sandi," kata Eddy yang ditemui di kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu.

Eddy menambahkan, PAN memang merupakan salah satu partai dalam koalisi pemerintahan yang dimotori oleh PDIP. Namun, bentuk dukungan PAN kepada pemerintah misalnya dalam bentuk proses legislasi di DPR atau program pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Lagipula pemerintah sebagai penyelenggara pilkada, kata dia, tidak boleh memihak dan harus menghormati keputusan masing-masing partai, meski dalam koalisi. Sedangkan dalam pilkada, merupakan terpisah statusnya sebagai partai pendukung pemerintah.

Selama ini, dalam Pilkada 2015 dan 2017, PAN juga merupakan mitra koalisi PDIP yang paling berhasil dibandingkan partai lain. Khusus di Pilkada DKI, menurut dia, PDIP juga telah mengerti posisi PAN yang memutuskan untuk mendukung Anies-Sandi.

Sedangkan untuk koalisi pendukung Agus Yudhoyono-Silviana Murni, kata dia, memang sudah diakhiri setelah pasangan tersebut tidak lolos ke putaran kedua. Mengenai keputusan partai-partai koalisi di putaran kedua, menurut dia, sudah menjadi kewenangan partai yang bersangkutan, termasuk Partai Demokrat yang memutuskan untuk tidak mendukung pasangan calon tertentu.

"Kita selalu bertukar pikiran, apa yang dianggap baik, kita pasti sharing. Namun, pada akhirnya mereka akan memutuskan dan harus kita hormati. Terus terang, Demokrat punya pertimbangan sendiri. Kalau sudah ada keputusan tersebut (untuk tidak mendukung paslon tertentu), mungkin itu keputusan terbaik yang diambil parpol yang bersangkutan," katanya.