TIDAK hanya di Indonesia, di Vietnam juga terdapat atraksi bermain di bara api yang dilakukan oleh anak-anak muda dari komunitas minoritas. Ritual yang disertai dengan kesurupan tersebut dilakukan untuk mengusir setan dan berdoa untuk kelancaran panen tanaman. Sempat dilarang praktiknya oleh penguasa komunis Vietnam, atraksi tersebut kini dilakukan secara terbuka oleh etnis minoritas Pa Then setelah beberapa dekade lalu mereka biasa melakukannya secara rahasia di tengah hutan.

"Semua orang di sini begitu bersemangat untuk melihatnya," kata Hua Manh Linh, warga setempat yang pertama kali melihat pertunjukan tersebut dengan ratusan penonton di provinsi Tuyen Quang utara.

Ritual yang dimulai pada malam hari dengan diawali persembahan kepada para dewa dan merebus babi. Tumpukan setinggi dua meter kemudian siap untuk dinyalakan di dekatnya. Dukun yang dituakan kemudian membuka upacara bersamaan dengan instrumen tradisional untuk memanggil roh.

Para penari tak lama kemudian mengalami apa yang disebut kesurupan, dengan mata mereka berkaca-kaca dan tubuh bergetar. Saat roh sudah masuk, tubuh mereka akan terlindungi dari bara api dan membuat mereka bisa bebas menari di atasnya.

"Rasanya seperti melompat air untuk mandi. Ketika kami sudah diminta untuk berhenti, kami berhenti, kalau tidak kita akan terbakar," kata Ho Van Truong, penari yang telah bergabung sejak lama.

Baginya, upacara tersebut adalah atraksi yang membanggakan bagi kebudayaan Pa Then. Ini didefinisikan sebagai sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki jiwa.

Sekarang, tradisi tersebut telah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda oleh pemerintah setempat, dan ditampilkan di museum dan festival etnis minoritas. "Tapi komersialisasi tarian tersebut akan mengurangi nilai kesucian tradisi tersebut," kata Huy.

"Kepopuleran atraksi ini membuat saya khawatir nilai kesuciannya akan hilang. Tapi tantangan terbesar bagi generasi muda adalah bagaiman mereka mau mempelajari upacara tersebut sekarang daripada sibuk dengan permainan modern," ujarnya, seperti dikutip dari AsiaOne.