MOSKOW - Pemerintah Rusia menyatakan bahwa 99 persen dari seluruh peluncur rudal balistik antarbenua Moskow sudah siap tempur. Selain itu, 96 persennya siap digunakan dalam waktu singkat.

Klaim itu disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu di hadapan para anggota parlemen pada hari Rabu kemarin.

“Peluncur rudal balistik antarbenua sedang dipertahankan dengan cara yang memungkinkan untuk memastikan (kesiapan) penangkal nuklir,” kata Shoigu.

”Sembilan puluh sembilan persen dari peluncur yang digunakan oleh Pasukan Rudal Strategis siap untuk tempur, dan 96 persen dari mereka sepenuhnya siap untuk segera digunakan,” ucap Shoigu.

Pasukan Rudal Strategis Rusia, lanjut Shoigu, menjadi tulang punggung dari kemampuan pertahanan Moskow. Pasukan itu dilengkapi persenjataan berskala besar dan modern.

Militer Rusia telah menerima 41 rudal balistik yang telah di-upgrade, satu kapal selam Borei-class—kapal selam generasi keempat bertenaga nuklir—Vladimir Monomakh, dan empat pesawat pengebom strategis Tu-160 dan Tu-95MS yang telah dimodernisasi.

”Enam puluh persen dari persenjataan di semua triad nuklir kami adalah modern, serta 62 persennya dari persenjataan di Pasukan Rudal Strategis,” imbuh Shoigu, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (23/2/2017).

Menteri Shoigu melanjutkan, pada akhir 2017 semua unit pasukan darat Rusia akan dilengkapi dengan rudal balistik jarak pendek Iskander-M sistem mobile. Rudal yang bisa dipindahkan ke mana saja dalam waktu cepat itu akan menggantikan sistem rudal Tochka-U.

”Selain itu, semua sistem radar peringatan dini baru akan beroperasi tahun ini, sehingga seluruh negara dilindungi terhadap rudal dari semua jenis, termasuk rudal balistik,” paparnya.