CALIFORNIA - Hampir 200 ribu warga yang tinggal di bawah bendungan tertinggi di Amerika Serikat diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka pada Ahad malam, setelah jalur air di bendungan itu berlubang dan akan menyebabkan banjir hebat. Seperti dilansir NBC News, Selasa 14 Februari 2017, pihak berwenang mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga  yang tinggal di sekitar bendungan Danau Oroville, California Utara, karena khawatir akan terjadi banjir di wilayah sepanjang Sungai Feather.

"Evakuasi langsung dari wilayah rendah Oroville dan sejumlah lokasi ke arah hilir dikeluarkan," kepolisian wilayah Butte mengatakan dalam sebuah pernyataan dalam media sosial. Mereka  menambahkan bahwa, "ini bukanlah latihan".

Kepala kepolisian wilayah Butte, Korey Honea mengatakan ia mendapatkan informasi dari para pakar bahwa lubang bocoran yang ada dalam jalur air itu dapat merusak strukturnya. 

“Daripada mengambil resiko timbulnya korban, saya memerintahkan evakuasi tersebut.”

Perintah evakuasi itu masih diberlakukan hingga Senin waktu setempat terhadap sekitar 188.000 orang di Oroville, Yuba, Butte, Marysville dan sejumlah lingkungan sekitarnya.

Dinas Darurat Wilayah Yuba melalui akun Twitter mereka, mendesak para pengungsi untuk tidak pergi ke arah utara, ke arah Oroville.

Sejumlah pusat evakuasi dipersiapkan di Chico, California. Tapi lalu lintas yang mengarah ke selatan mengalami kemacetan saat para penduduk meninggalkan wilayah rawan banjir.

Sean Dennis, salah satu penduduk dari Kota Yuba, harus menempuh perjalanan selama lima jam menuju tempat pengungsian, yang sebenarnya hanya berjarak sekitar 70 kilometer dari rumahnya. 

"Saya dan istri sangat terkejut karena perintah evakuasi. Kami mengambil apa yang bisa dibawa,” ujar Dennis, 30 tahun yang berprofesi sebagai koki.

Departemen persediaan Air California mengatakan dalam akun Twitter pada sekitar 4.30 waktu setempat,  jalur air dekat bendungan itu "diperkirakan akan rusak dalam beberapa jam ke depannya".

Namun beberapa jam kemudian keadaannya tampak tak begitu berbahaya karena jalur airnya masih berfungsi.

"Kami belum mengetahui penyebab korosi pada jalur air. Tapi, sekali ada kerusakan dalam struktur seperti itu maka sangat berbahaya," kata Bill Croyle dari Departemen Persediaan Air dalam konferensi pers.

Insiden ini sejatinya telah diprediksi pada 2005 oleh Komisi Pengawas Energi Federal. 

Tiga organisasi lingkungan — Friends of the River, the Sierra Club dan South Yuba River Citizens League — saat itu telah mengajukan dokumen yang menyatakan bendungan tidak memenuhi standar pengamanan modern.

"Apa yang terjadi saat ini, seharusnya sudah diperbaiki bertahun-tahun lalu,” tutur Ronald Stork, peneliti senior dari Friends of the River, kepada NBC News. 

Departemen persediaan air mengatakan para petugas akan menjatuhkan sejumlah bebatuan dengan menggunakan helikopter untuk menyumbat lubang di jalur air itu.

Pihak berwenang juga membuka pintu air untuk mengurangi ketinggian air dalam bendungan itu.

Gubernur California Jerry Brown mengeluarkan sebuah perintah darurat yang dia sebut akan meningkatkan tanggapan dari negara bagian.

"Saya telah berhubungan dengan petugas darurat yang menangani keadaan di Oroville pada akhir minggu dan sudah jelas keadaannya rumit dan berubah dengan cepat," ujar Brown.

Bendungan Oroville, yang strukturnya sendiri masih utuh, hampir penuh dengan air  karena serangkaian badai membasahi wilayah California yang mengalami kemarau berkepanjangan. Ketinggian air berada pada dua meter di bawah puncak bendungan pada Jumat lalu.

Pihak berwenang dan insinyur negara bagian pada Kamis lalu mulai membuka pintu air dari Bendungan Danau Oroville ke arah Sacramento, setelah menyadari adanya beberapa bagian yang hilang dari jalur air.

Gubernur Brown meminta Lembaga Manajemen Darurat Federal pada Jumat untuk menyatakan wilayah rawan bencana yang disebabkan oleh banjir dan longsor akibat terjangan badai.

Bendungan itu berada di bagian hulu dan timur Oroville, dengan tinggi sekitar 230 meter. Struktur itu dibangun pada 1962-1968, dan menjadi bendungan tertinggi di Amerika Serikat. 

Adapun jalur air yang kini bermasalah menurut The Associated Press telah difungsikan selama lima dekade silam.