PANGKALPINANG - Warga Pangkalpinang digegerkan dengan penemuan tulisan 'Hidup PKI' yang terpampang di sejumlah halte warna biru di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal tersebut diketahui melalui posting-an satir lewat akun Facebook milik Rikky Fermana. Tak ayal foto halte dengan tulisan 'Hidup PKI' dan 'Tank You Jokowi' itu pun kini ramai diperbincangkan netizen di media sosial Facebook.

Unggahan foto bertuliskan 'Hidup PKI' dan 'Tank You Jokowi' awalnya dibagikan ke Facebook pada Sabtu 11 Februari 2017.

Rikky Fermana menyatakan, pengumuman diperuntukkan ke pihak Markas Daerah (Mada) Pemuda Panca Marga Provinsi Babel dan akan memberikan imbalan kepada siapa saja warga Babel yang dapat memberikan informasi atas oknum yang berani membuat tulisan 'Hidup PKI'

"Pengumuman, bagi siapa saja yang mengetahui atau dapat memberi info oknum pelaku penulis ini, Mada PPM Babel memberi imbalan sebesar Rp10.000.000. Pemberi info dijamin identitasnya," tulis Rikky di akun facebook.

Lantas foto dengan unggahan tulisan 'Hidup PKI' dan 'Tank You Jokowi' yang di-posting oleh Rikky melalui akun Facebook miliknya, menuai reaksi dari para netizen. Mereka menunjukkan rasa kesal mereka, kaget, dan juga indikasi untuk mewaspadai provokasi.

"Bahaya laten. Jangan dibiarkan. Musnahkan," kata Try M Hardi. Komentar dari Idham Kholid Supriyo bernada kaget, "Wew, PKI sudah sampai ke Bangka juga ternyata," tulisnya. "Kotor sekali haltenya, pasang cctv, biar ketangkap, bersihkan, dan hapus," timpah Fendi Lie.

Sementara nada imbauan datang dari pemilik akun Amir Hamzah yang menyatakan "Waspadai provokasi dan adu domba. Yang menulis tulisan itu ada niat terselubung," sahutnya dalam kolom komentar Facebook milik Rikky.

Selang beberapa jam kemudian, akun netizen bernama Rocky Kubak pun mengungkapkan, berkat kerja sama yang baik, tulisan tersebut sudah dihapus oleh pihak berwenang. Selain itu, ia juga berterima kasih kepada semua pihak.

"Menurut saya ini salah satu solusi produktif. Paling tidak bisa meminimalisir provokatif. Soal penyelidikan kita serahkan kepada yang berwenang, karena memang sudah sangat patut untuk diselidiki dan diproses lebih lanjut," tulisnya.