PRESIDEN Uruguay Tabare Ramón Vázquez Rosas ikut menjadi salah satu pihak yang tekena dampak dari insiden gas beracun di bandara Hamburg akhir pekan kemarin. Diketahui bahwa alarm keamanan berbunyi setelah ada keluhan dari sejumlah penumpang soal masalah pernapasan dan pembakaran mata.

Keluhan muncul setelah ada gas iritan beredar di sekitar bandara melalui sistem AC.

Ratusan penumpang akhirnya dievakuasi sementara ke luar bandara.

Selain itu, ada sekitar 50 orang terluka dan lalu-lintas udara sempat terganggu selama lebih dari satu jam.

Menurut juru bicara bandara Stefanie Harder, sampai dengan 13 penerbangan terkena dampak penutupan, dengan beberapa pesawat harus menunggu di landasan pacu atau melingkar di atas kota. Dua penerbangan terpaksa dialihkan ke Bremen.

Jalan dan lalu lintas kereta bawah tanah ke bandara juga sempat diblokir sementara.

Bukan hanya itu, sekitar 1.500 penumpang dipengaruhi oleh insiden tersebut.

Salah satunya adalah Presiden Uruguay, Tabare Ramón Vázquez Rosas yang pesawatnya terdampar di landasan.

Ia hendak bertolak dari Hamburg ke negara asalnya setelah mengunjungi kota untuk pertemuan dengan walikota Olaf Scholz.

Pemadam kebakaran mengesampingkan kemungkinan serangan teroris. karena diduga kuat bahwa toksin berasal dari semprotan merica yang berasal dari cartridge yang dibuang oleh seorang penumpang dalam tong sampah di luar gerbang keamanan.