PEMALANG - Kapal Motor Rasa Indah terbalik dan tenggelam di Perairan Pemalang, Jawa Tengah. Kapal nelayan tradisional nahas dengan lima anak buah kapal (ABK) itu tenggelam sekitar satu mil dari bibir Pantai Tanjungsari, Sugihwaras, Pemalang. Kapal motor jenis sopek jaring kantong ukuran 4 GT itu berangkat dari Pantai Tanjungsari sekiRA pukul 05.00 WIB. Kapal dinahkodai Nurohman (40). Rencananya akan berlayar menuju ke Perairan Pemalang. Namun, saat berada di tengah perairan, kapal motor yang mereka tumpangi digulung ombak tinggi, hingga terbalik dan tenggelam.

Menurut salah seorang ABK Usman, sekira pukul 06.00 WIB, dia bersama empat ABK lainnya menurunkan jaring di wilayah Laut Pemalang. Hanya saja, usai jaring diturunkan sekira jam 07.30 WIB, ombak cukup besar menerjang dari arah utara ke selatan, sehingga kapal terbalik dan tenggelam. ”Kami berusaha menyelamatkan diri dengan cara meraih benda apapun yang bisa untuk dijadikan pelampung,” tuturnya, seperti mengutip Jawa Pos, Senin (13/2/2017).

Kasatpol Air Polres Pemalang AKP Sunardi menyampaikan, kapal tenggelam dan para ABK menyelamatkan diri. Empat dari lima ABK berhasil selamat. Sedangkan seorang ABK masih belum ditemukan. ”Seorang ABK atas nama Mulyono (40), belum berhasil ditemukan. Diduga korban tenggelam dan terbawa ombak,” tuturnya.

Sedangkan empat ABK lainnya, yaitu Usman (41), Daryono (32), Ade Suryanto (23), dan juru mudi Nurohman (40), berhasil diselamatkan setelah setengah jam bertahan di air. Meski begitu, Nurohman dan Ade Suryanto, yang kondisinya melemah harus dilarikan ke rumah sakit Prima Medika Pemalang.

”Perahu berhasil dievakuasi ke darat oleh para nelayan. Sedangkan untuk korban yang belum diketemukan hingga saat ini masih dalam pencarian tim SAR Satpolair bersama dengan BPBD Kabupaten Pemalang,” ujar dia.

Dua hari sebelumnya, dia mengaku, sudah mengimbau kepada para nelayan untuk tidak melaut, mengingat kondisi cuaca yang sedang ekstrem, baik melalui banner maupun pemasangan bendera hitam. ”Karena kurang dipedulikan, akibatnya ya seperti ini,” ujar AKP Sunardi.

Sementara itu, seorang pemilik warung di tepi pantai, Wawan mengatakan, awalnya dia melihat perahu tersebut yang perlahan-lahan semakin menghilang. Menyaksikan hal itu, dia kemudian segera mengabarkan ke lingkungan sekitar. Beberapa saat setelah kejadian, warga bersama tim SAR melakukan evakuasi kapal menggunakan tali tambang. Setelah beberapa kali mengganti tambang, sekira pukul 10.00 WIB, kapal berhasil ditarik ke pantai.