JAKARTA- Pemkab Purwakarta berencana menjadikan kawasan Waduk Jatiluhur menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan hal itu, Purwakarta diharapkan menjadi daerah yang potensial untuk pembangunan pariwisata. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mengatakan salah satu fokus pembangunan wisata adalah Waduk Jatiluhur. Satu dari sekian banyak ikon pariwisata di Kabupaten Purwakarta, pemerintah daerah pun berencana mengajukan kawasan tersebut untuk masuk KEK.

Sebagai langkah awal, pihaknya meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta untuk menyiapkan pendidikan khusus pelajar sekitar Waduk Jatiluhur. Di dalamnya terdapat muatan bidang kepariwisataan seperti perhotelan dan tata boga.

"Sehingga nanti saat kepariwisataan berkembang, warga sudah siap menyambut. Kebiasaan di kita (Indonesia) itu membangun infrastruktur tapi tenaganya (SDM) belum siap. Nah saya coba ubah tradisi itu," jelas Dedi saat ditemui di Aula Yudistira Pemkab Purwakarta, Jumat (10/2/2017).

Untuk melengkapi hal tersebut pihaknya akan mulai membangun beberapa destinasi wisata baru. Salah satunya adalah Kampung Cai Jatiluhur yang merupakan konsep penginapan menggunakan resot-resot yang terapung di Waduk Jatiluhur.

Pemerintah pun telah membuat konsep untuk mewujudkan Kampung Cai Jatiluhur tersebut. Nantinya yang akan berinvestasi adalah pemerintah daerah namun akan dikelola oleh masyarakat dan bukan oleh swasta.

"Ini adalah salah satu jawaban solusi atas penataan Kolam Jaring Apung (KJA) Jatiluhur. Kita buat pariwisata berbasis alam dalam hal ini air dari Waduk Jatiluhur," ucapnya.

"Dalam waktu dekat pemerintah akan mulai membangun 40 bangunan untuk Kampung Cai Jatiluhur yang lokasinya di daerarh Kertamanah dan Kutamanah. Jadi nanti satu kepala keluarga mengelola satu rumah terapung," imbuh Dedi.

Saat ini, lanjut Dedi, pihaknya tengah mengebut pembangunan jalur lingkar barat yang merupakan jalan baru yang dibangun pemerintah daerah secara bertahap sejak tahun 2014 lalu. Jalan tersebut pun sekaligus membuka akses baru bagi warga yang 50 tahun terisolir imbas pembangunan Waduk Jatiluhur.

Selain mengandalkan potensi Waduk Jatiluhur, nantinya jalur lingkar barat yang memiliki panjang sekira 67 KM memiliki potensi wisata lain. Contohnya adalah wisata berbasis alam seperti yang sudah mulai dikenal saat ini, yakni Gunung Parang.