JAKARTA - Xiaomi telah memulai produksi smartphone 4G mereka di Indonesia dengan bekerjasama dengan Erajaya, Tata Sarana Mandiri (TSM), dan Sat Nusapersada. Butuh waktu hingga dua tahun lamanya hingga akhirnya Xiaomi memutuskan untuk membuat ponsel di Indonesia.

Untuk tahap awal, Xiaomi memproduksi Redmi 4A di Sat Nusapersada yang berlokasi di Batam. Ponsel pintar tersebut telah memiliki 20% persen kandungan lokal.

Senior Vice President Xiaomi, Xiang Wang, mengatakan bahwa sebelumnya Xiaomi fokus untuk memperkuat pasarnya di China dan India. Karenanya, Xiaomi baru memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dengan bermitra dengan partner lokal.

"Sejak tahun lalu, kita mencari partner. Setelah melalui seleksi, terpilihlah Erajaya hingga Sat Nusapersada. Kita bawa produknya (Redmi 4A), nanti ke depannya kita akan bawa lebih banyak produk smartphone ke Indonesia," ujarnya di JW Marriott, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat, (10/2/2017).

Di kesempatan yang sama, CEO Erajaya, Hasan Aula, mengatakan sebagai distributor, pihaknya mengandalkan dua manufaktur lokal dalam merancang ponsel Xiaomi rasa Indonesia itu. Untuk urusan komponen software, diserahkan tugasnya kepada TSM. Sedangkan komponen hardware ponsel Xiaomi menjadi tanggung jawab Sat Nusapersada.

"Manufaktur dilakukan di Batam. TSM mengurusi komponen software dan komponen hardware diserahkan kepada Sat Nusapersada," imbuh Hasan.