JAKARTA - Pernah menemukan seseorang yang semakin tua semakin mudah marah, tersinggung, dan sensitif? Atau jangan-jangan hal ini terjadi pada orang tua kita sendiri? Psikolog Bona Sardo, MPsi, dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, mengatakan memang hal ini umum terjadi pada seseorang yang sudah memasuki fase lanjut usia (lansia) atau baru pensiun. Meski begitu, bukan berarti semua orang yang memasuki masa lansia akan mengalaminya.

"Memang normal. Cuma gini lho, memang terjadi pada kebanyakan orang, tapi bukan berarti pasti terjadi pada setiap orang. Ada hal-hal lain yang memengaruhi seperti jabatan, kekuasaan, kehormatan, kepribadian dan masa adaptasi," tutur Bona.

Bona mengatakan orang-orang yang pada masa produktifnya memiliki jabatan, kekuasaan atau pengaruh, tentunya akan melalui masa adaptasi ketika memasuki masa pensiun. Sehingga jabatan, kekuasaan dan pengaruh yang sebelumnya ia miliki kini tidak ada atau berkurang.

Nah, mudah marah dan sensitif terjadi pada masa adaptasi dari yang sebelumnya memiliki jabatan menjadi tidak. Bona menyebut masa adaptasi ini sering kali membuat seseorang menjadi sensitif karena ia kehilangan kekuasaan dan jabatan, dan kini sudah menjadi tidak produktif.

"Jadi dikit-dikit tersinggung karena merasa kinerjanya sebelumnya dikritik. Jadi proses adaptasinya dari masa produktif ke masa pensiun tidak berjalan dengan mulus," tambahnya lagi.

Mudah marah dan tersinggung saat masa adaptasi ini menurut Bona sangat berhubungan dengan kepribadian seseorang. Jika seseorang memiliki kepribadian yang luwes, supel dan mudah bergaul, ia tidak akan sulit melalui masa adaptasi.

"Sebaliknya, kalau karakternya memang agak keras, kaku, kurang fleksibel, ada kecenderungan ketika lanjut usia atau pensiun dia akan sensitif. Karena kita bicara perubahan kan, dari produktif menjadi tidak produktif. Kalau dia kaku, tentunya dihadapkan dengan adanya perubahan akan kaget," tandasnya.