KUTACANE - Tim SAR Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh berencana memakamkan dua orang jenazah di hutan pegunungan Perkison karena beratnya medan yang harus dilalui. "Tim belum bisa putuskan, terkait jenazah di gunung. Akan tetapi kita sudah punya rencana kedua korban dimakamkan di lokasi (hutan pegunungan Perkison)," papar Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Kutacane, Aceh Tenggara, Senin (6/2/2017).

Dia menjelaskan, tim SAR setempat telah melakukan rapat dengan pihak keluarga korban jenazah, bahwa pemakaman tergantung dari situasi di lapangan.

Pada Jumat (3/2/2017), tim SAR Kutacane telah memberangkatkan 13 orang personel melakukan pendakian ke lereng Gunung Perkison untuk melakukan evakuasi dua jenazah warga yang tersesat.

Ke-13 orang personel itu terdiri anggota SAR Kutacane sebanyak sembilan orang, lalu tiga orang keluarga korban jenazah atas nama Sembiring, dan seorang korban selamat atas nama Jalal (40).

Perkiraan pihaknya, perjalanan dari mulai pendakian Gunung Perkison sampai tiba di lokasi dua jenazah, dan kembali turun akan memakan waktu sekitar tujuh hari.

Saat ini dua orang jenazah bernama Munjir (33), berasal dari Banda Aceh, dan Sembiring (40), asal dari Medan, Sumatera Utara masih berada di hutan pegunungan Perkison.

"Jika memungkinkan, maka dibawa turun akan kita lakukan evakuasi. Tapi jika tidak mungkin lagi, maka akan kita kebumikan secara wajar," ucap Risky.

"Itu semua, tergantung saat di lapangan. Karena keluarga korban, juga ikut bersama tim kita dan lakukan pendakian," tambahnya.

Suyatno, Kepala Kantor SAR Aceh akhir pekan lalu mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan persiapan dalam melakukan evakuasi dua jenazah di lereng Gunung Perkison.

"Alhamdulillah, tadi malam satu orang korban kritis sudah terselamatkan. Tinggal dua jenazah lagi, kini masih berada di atas lereng gunung," katanya.

Dia menyebutkan, dalam melakukan evakuasi dua orang jenazah tersebut, pihaknya akan menempuh jalur darat, meski harus dilalui perjalanan dengan medan yang cukup berat.

"Kita rencanakan lagi dengan matang, satu atau dua hari ini. Lalu tim gabungan, berangkat lagi ke gunung untuk lakukan evakuasi. Jika medan berat, kita upayakan via udara," tuturnya.