JAKARTA - Secara umum, durasi tidur idealnya berkisar antara 6-8 jam dalam semalam. Lebih atau kurang dari yang disarankan, bisa memicu perubahan-perubahan di dalam tubuh. Pada kehidupan seksual pria misalnya, berbagai penelitian menyebut kurang tidur bisa menurunkan kadar hormon testosteron. Dampaknya cukup luas, mulai dari kualitas sperma dan libido yang menurun hingga peningkatan risiko sindrom metabolik yang mematikan.

Dampak lain yang sering dirasakan, namun kerap tidak terpikir hubungannya dengan kurang tidur, antara lain sebagai berikut seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber.

1. Jadi 'zombie'
Mata masih terjaga, tapi pikiran sulit fokus dan lebih sering tampak bengong selama berada di kantor. Jika mendapati rekan kerja yang mirip zombie seperti itu, belum tentu ia sedang dalam pengaruh minuman keras atau obat penenang. Bisa jadi, cuma kurang tidur.

Sebuah penelitian tahun 2010 menyebut dampak kurang tidur selama sepekan berturut-turut setara dengan paparan alkohol sebanyak 0,1 persen dalam darah. Untuk berkendara di jalan raya, kurang tidur sama bahayanya dengan minuman keras.

2. Flu sepanjang waktu
Kurang tidur juga sangat berdampak pada sistem imun atau daya tahan tubuh. Penelitian di Carnegie Mellon University menyebut tidur kurang dari 6 jam sehari bisa meningkatkan risiko terserang flu hingga 5 kali lipat.

Karena berkaitan dengan sistem imun yang melemah, maka risiko tertular infeksi yang lain juga bisa meningkat. Dan begitu tertular, maka proses penyembuhan akan menjadi lebih lama dibandingkan orang-orang yang cukup istirahat.

3. Lebih cepat pikun
Seiring proses penuaan, fungsi memori umumnya mengalami penurunan. Pada orang-orang yang kurang tidur, dalam jangka panjang proses penurunan fungsi memori akan berlangsung lebih cepat. Dibanding dengan orang-orang yang tidurnya mencukupi, mereka yang hanya tidur 5 jam tiap malam bisa mengalami pikun lebih cepat.