UDON THANI - Di Indonesia, sarang semut atau disebut juga kroto tak biasa disantap. Sarang semut rangrang ini lebih umum dijadikan makanan burung atau umpan pancing. Namun siapa sangka, di Thailand, tepatnya di daerah Isan (sebutan untum regional Thailand bagian utara) sarang semut ini ternyata umum disantap sebagai lauk makan.

"Kami di sini menyebutnya Khai Mot Dang. Ini sarang semut biasa dimakan orang Isan. Kalau sudah di Bangkok, makanan ini jauh lebih mahal," kata Tom, pemandu tur lokal acara AEC Media Fam Trip Thailand Connect, Kamis (2/2/2017).

Tom memesan sarang semut tumis untuk makan malam kami di restoran Krua Khun Nid yang berlokasi di 64 Soi Watphanonnivejh, Mak Khaeng, Udon Thani.

Sejujurnya bentuk sarang semut tumis itu tak menggoda selera. Dengan bentuk lonjong bewarna putih susu ditumis hingga berminyak, lengkap dengan sayuran. Lauk ini tampak begitu asing, apalagi mengingat asal masakan ini.

Namun demikian rasanya ternyata lezat! Sungguh patut dicoba. Teskturnya seperti menyantap telur ikan salmon di restoran Jepang, pecah begitu digigit. Bedanya, sarang semut memiliki rasa yang lebih creamy.

Ditumis dengan sayuran dan bumbu masakan juga membuat sarang semut semakin nikmat. Apalagi orang Thailand yang memang suka cita rasa pedas dan handal dalam menumis makanan atau disebut 'pad'. Selain ditumis, sarang semut juga dapat dimasak kuah dengan campuran sayur, rebung, dan jamur.

Harga seporsi sarang semut tumis di restoran Krua Khun Nid dihargai 150 Baht atau setara Rp 56.000. Jika di Bangkok, Tom mengatakan harga seporsi sarang semut dapat mencapai 250 Baht atau setara Rp 95.000. 

Hanya saja jangan kecewa jika pergi berkunjung ke daerah Isan tak akan menemukan hidangan sarang semut. Sebab menurut Tom, sarang semut hanya ada saat musim panas.

"Cuma ada saat bulan Desember-April saja. Seperti sekarang ini bulan Februari," kata Tom.