PERU - Banjir dan tanah longsor di Peru telah merenggut empat korban jiwa dan memaksa lebih dari 11.000 keluarga mengungsi selama beberapa pekan terakhir, kata pihak berwenang pada Jumat (27/1/2017). Tiga orang tenggelam ketika kendaraan mereka terjebak dalam banjir di wilayah Arequipa selatan, kata Lembaga Pertahanan Sipil Nasional.

Di tempat lain, seorang wanita tewas ketika dinding rumahnya runtuh di wilayah tenggara Huancavelica.

Banjir menutup jalan-jalan dan menghancurkan tanaman, bangunan dan jembatan.

Lembaga ini mengatakan sejauh ini 11.389 keluarga terkena dampak dari bencana tersebut.

Pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat di empat wilayah, kata Perdana Menteri Fernando Zavala pada Jumat, demikian AFP.