JAKARTA - Adanya gangguan pada sistem reproduksi wanita bisa menurunkan risiko memiliki keturunan. Nah, gangguan sistem reproduksi wanita kerap dikaitkan dengan penyakit yang salah satunya diperantarai oleh kucing, yakni toksoplasma. Menanggapi hal ini, drh Ooy Siti Komariah, ketua Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI), mengatakan tubuh kucing memang bisa jadi tempat 'bersemayam' parasit toksoplasma. Namun, masuknya toksoplasma ke tubuh manusia tak melulu melalui kucing.

"Tidak selalu toksoplasma diperoleh dari kucing, bisa saja karena pola makan yang tidak benar seperti memakan daging yang tidak matang atau setelah memegang hewan tidak cuci tangan," ujar drh Ooy saat berbincang dengan detikHealth.

Menurut drh Ooy, pada dasarnya di tubuh kucing bisa terdapat parasit toksoplasma. Namun, ketika parasit itu tidak aktif, maka kucing tidak akan menularkannya pada manusia. Ia menambahkan bahwa sebaiknya kucing diberikan makanan yang sudah dimasak karena jika diberi makanan mentah, parasit toksoplasma dapat berkembang di dalam tubuhnya.

"Kucing yang memiliki toksoplasma membuang kotoran di sembarang tempat lalu hewan lain mengonsumsinya. Sehingga, parasit toksoplasma masuk ke dalam aliran darah hewan tersebut dan mengendap pada otot atau daging hewan tersebut," kata drh Ooy menjabarkan penyebaran parasit toksoplasma.

Ketika hewan tersebut dikonsumsi oleh manusia dan diolah dengan tidak matang, parasit berpotensi berpindah ke tubuh manusia dan berkembang biak. "Toksoplasma akan berkembang dalam kurun waktu yang panjang. Namun lebih baik mencegahnya daripada mengobati," tutup drh Ooy.