VIZIANAGRAM – Sedikitnya 23 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka setelah satu rangkaian kereta ekspress anjlok di dekat Stasiun Kuneru, Distrik Vizianagram, India. Lokomotif dan delapan kereta terlempar ke luar jalur dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (21/1/2017) sekira pukul 23.00 waktu setempat. “Jumlah korban tewas mencapai 23 orang. Banyak penumpang terluka. Korban luka-luka dilarikan ke dua rumah sakit terdekat dan tim dokter kami juga dikerahkan untuk merawat korban,” ucap juru bicara operator kereta api East Coast Railways, JP Mishra, mengutip dari The Guardian, Minggu (22/1/2017).

Mishra menambahkan, petugas dari East Coast Railways dan pemerintah negara bagian Andhra Pradesh berupaya membantu jalannya evakuasi korban. Kereta penolong sudah diterjunkan ke lokasi untuk membantu evakuasi para penumpang. Belum diketahui apa penyebab anjloknya rangkaian kereta tersebut.

Rangkaian kereta cepat itu berangkat dari Jagdalpur menuju Bhubaneswar. Kereta anjlok sekira 160 kilometer (km) dari kota terdekat, Visakhapatnam. Sebanyak 13 dari 22 kereta selamat dari insiden tersebut. Akibat kecelakaan, layanan kereta di jalur tersebut ditutup untuk sementara waktu. Kecelakaan kereta api bukanlah hal yang jarang terjadi di India.

Sebanyak 146 orang tewas setelah satu rangkaian kereta anjlok di Kanpur pada Desember 2016. Insiden tersebut merupakan salah satu yang terburuk di India. Laporan dari pemerintah pada 2012 menuturkan, sekira 15 ribu orang harus kehilangan nyawa setiap tahunnya karena kecelakaan kereta api di India. Banyaknya jumlah korban sampai disebut sebagai pembantaian tahunan.

Kurangnya anggaran dituding menjadi penyebab sejumlah kecelakaan kereta di India. Perdana Menteri Narendra Modi telah berjanji untuk menganggarkan dana USD137 miliar (setara Rp1.835 triliun) selama lima tahun ke depan untuk memodernisasi layanan kereta api sehingga menjadi lebih aman, cepat, dan efisien.