PEKANBARU - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan hujan yang terjadi hampir merata sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau. Berdasarkan citra Satelit Terra dan Aqua, Kamis (19/1/2017) pukul 06.00 WIB, tidak terdeteksi titik panas atau titik api. "Hujan lebat terjadi di wilayah Kuantan Singingi, Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan dan meluas ke Siak, Bengkalis hingga Pekanbaru," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Kamis (19/1/2017).

Di Pekanbaru hujan terjadi cukup lebat antara Rabu malam pukul 23.00 WIB hingga Kamis dini hari tadi. Hujan yang mengguyur Pekanbaru merupakan yang pertama terjadi setelah hampir sepekan tidak terjadi.

Pada Rabu kemarin, tujuh titik panas terdeteksi di Riau. Ketujuh titik panas terdeteksi di empat kabupaten. Rokan Hulu menjadi penyumbang titik panas terbanyak dengan tiga titik, Pelalawan dua titik, serta Bengkalis dan Kuantan Singingi satu titik. Dari tujuh titik panas yang terpantau, demikian Sugarin, lima di antaranya dipastikan sebagai titik api sebagai indikasi kuat adanya kebakaran dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

Titik api terdeteksi di Rokan Hulu 3 titik, serta Bengkalis dan Kuansing masing-masing satu titik. BMKG mulai mendeteksi munculnya titik-titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Riau dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan data BMKG, titik panas menyebar di Kabupaten Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu serta Kota Pekanbaru.

Pemerintah Provinsi Riau telah mengambil kebijakan untuk segera melakukan patroli terpadu guna mencegah kebakaran. Upaya itu didukung langsung TNI, Polri, dan instansi terkait.