Beraneka marker wajah terjual di pasaran. Mulai dari masker bertekstur bubuk, gel, hingga seperti kertas. Semua itu memiliki fungsi hampir sama: mencerahkan, mengentalkan, dan menyegarkan. Namun, jika masker digunakan dengan cara yang tidak benar, justru akan menimbulkan efek samping pada kulit wajah. " Kalau masker didiamkan kelamaan, maka akan terjadi keriput," kata dokter spesialis kulit, Kardiania Purnama Dewi, dalam peluncuran produk Jeunesse di Hotel Pulman, Jakarta Barat, Kamis 12 Januari 2016.

" Masker itu kadar airnya banyak, maka dari itu kulit kalau di diamkan dalam air terlalu lama maka akan menimbulkan kerut."

Menurut Kardiania, sebenarnya, sebuah masker bisa menimbulkan efek samping atau tidak, tergantung komponennya.

" Kalau fugsinya melembabkan maka tidak menimbulkan efek samping. Tapi jika masker berfungsi untuk anti mengiritasi maka kulit akan kering dan merah," ungkapnya.

Kardiania menyarakan untuk wanita yang ingin menggunakan masker sebaiknya memperhatikan kondisi saat pertama kali pemakaian.

" Tidak ada sakit kulit, alergi atau iritasi. Misalnya ada luka tentu kita mengaplikasihan hati-hati banget. Kecuali masker yang isinya cuman kadar air. Kalau yang aneh-aneh mikir dulu sesuai enggak atau aman tidak buat kulit kita," paparnya.

Kardiania juga menyarankan dalam penggunaan masker tidak boleh lebih dari 30 menit. Jika sudah setengah jam, sebaiknya masker segera diangkat.

" Masker akan menambah kadar air, tetapi kalau sebaliknya (dipakai terlalu lama), dia justru menarik dari bawah kulit kita, " ucapnya.

Idealnya, tambah dia, masker wajah cukup digunakan dua kali dalam seminggu. Tapi dengan komposisi masker seperti pelembab, tidak boleh dengan komposisi berat.

" Seminggu sekali boleh, silakan. Mau tiap hari 15-20 menit tidak ada masalah. Ibarat mengoles pelembab saja," ucapnya.