JAKARTA - Kementerian Keuangan melalui surat nomor S-10023/PB/2016 telah memutuskan hubungan kerja sama dengan JP Morgan Chase Bank. Surat keputusan ini diterbitkan berlandaskan Surat Menteri Keuangan Nomor S-1006/MK.08/2016 yang diterbitkan pada 17 November 2016. JP Morgan dikabarkan merilis riset yang merugikan pemerintah. seperti dilansir Barron Asia, JP Morgan menurunkan proyeksi perekonomian sejumlah negara, salah satunya Indonesia dari overweight ke underweight. Tapi, JP Morgan tak menjelaskan secara rinci mengapa menurunkan proyeksi perekonomian Indonesia. Namun, JP Morgan menyatakan, pasca pemilu AS, imbal hasil obligasi 10 tahun bergerak dari 1,85% menjadi 2,15%.

Dikatakan Riset yang dikeluarkan oleh JP Morgan adalah mengenai peringkat Indonesia yang turun drastis atau dua tingkat. Mengenai hal itu, Kemenkeu menanggap riset yang di rilis oleh JP Morgan akan mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional.
Lantas bagaimana tanggapan masyarakat mengenai permasalahan antara Kemenkeu dan JP Morgan tersebut?

1. Ameitha Ria Tarigan (25) Ibu Rumah Tangga "Saya melihat analisa yang dirilis oleh JP Morgan sangat merugikan, karena bisa mempengaruhi pandangan orang tentang perekonomian Indonesia. Sikap yang diambil oleh Menkeu sudah tepat, karena pemerintah harus berani mengambil langkah tegas untuk pihak-pihak yang merugikan negara."

"Kalau sudah pernah dilakukan, ngapain dipertahankan? Harusnya dikasih sanksi tegas bahkan dengan pemberatan. Hal yang perlu dilakukan pemerintah agar persepsi publik tentang ekonomi adalah dibuktikan dengan performance dan pelayanan publik yang semakin bagus. Pajak naik, tax amnesty segala macam, harus bisa dibuktikan dengan pelayanan masyarakat yang semakin bagus."

2. Okitaro Ginting (25) Pegawai Negeri Sipil (PNS)

"Saya rasa analisa yang diberikan oleh JP Morgan sangat merugikan, karena bisa merusak citra Indonesia di mata investor. Langkah pemutusan kerja sama sudah tepat, karena ini membuktikan Indonesia berani melawan lembaga riset yang merugikan tanah air."

"Analisa merugikan bukan cuma sekali ini, jadi menurut saya tidak usah lagi melakukan kerjasama yang tidak saling menguntungkan. Yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Sehingga kepercayaan publik akan naik dengan sendirinya."

3. Laura Zorena (26) PNS

"Analisa JP Morgan yang menempatkan Indonesia di kelas underweight terlalu berlebihan dan merugikan Indonesia. Langkah yang diambil Sri Mulyani sudah tepat, karena JP Morgan yang seharusnya menjadi mitra Indonesia dalam hal surat utang tidak lg menempatkan diri sebagai mitra melainkan menurunkan kredibilitas Indonesia di mata investor."

"JP Morgan tidak menunjukkan sikap sebagai mitra Indonesia sehingga pantas untuk diakhiri hubungan kontrak kerjasama dengan nya. Mengadakan pers konferensi media untuk menjelaskan tentang kondisi ekonomi yang sedang terjadi di Indonesia."

4. Rina (28) Pegawai Swasta

"Saya rasa analisa ini sangat merugikan karena membuat nama Indonesia jelek di mata investor. Sikap ibu Menteri Keuangan sudah sangat tepat, karena kita tidak boleh lemah dan membiarkan orang yang ingin membuat Indonesia jelek di mata dunia."

"Itu akan mempengaruhi citra JP Morgan sendiri, dia akan rugi sendiri karena negara lain tidak akan percaya lagi dengan hasil surveinya karena hasilnya berbeda dengan analisis dari lembaga lain. Pemerintah harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa ekonomi Indonesia masih dalam keadaan baik-baik saja."